Mohon tunggu...
Mega Lugita
Mega Lugita Mohon Tunggu... Mahasiswa - ARTIKEL DAN OPINI

Artikel adalah suatu karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat mendidik atau menghibur.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masalah Gangguan Kesehatan Mental pada Anak

14 Juni 2021   19:10 Diperbarui: 17 Juni 2021   11:46 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penulis : Al Parizi, Mega Lugita, Sonia Indika

Mental merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan aspek nonfisik dari manusia seperti pikiran dan emosi. Segala peristiwa dalam kehidupan seseorang baik itu yang meninggalkan dampak positif maupun negatif akan berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya. Sebagian besar gangguan kesehatan mental muncul pada masa remaja di awal usia 20-an.

Banyak faktor yang menyebabkan munculnya masalah gangguan kesehatan  mental pada anak yaitu salah satunya faktor dari keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan keluarga yang tidak baik dalam artian orang tua yang sering bertengkar , suasana keluarga yang tidak harmonis,  dan juga kurangnya didikan dari orang tua  akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan mental si anak. 

Anak yang sering melihat kedua orang tuanya bertengkar akan mudah merasa cemas , depresi dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Orang tua yang sering memarahi anak yang berujung membentak, mencaci, bahkan sering membandingkan anak dengan anak yang lain akan menimbulkan luka batin pada anak yang menyebabkan anak kurang percaya diri, sering berpikiran buruk dan merasa sedih, dimana dalam hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan mentalnya.

Selain itu, gangguan kesehatan mental pada anak juga disebabkan dari lingkungan sosialnya. Dalam ruang lingkup pertemanan, dengan siapa anak bergaul hal tersebut sangat perlu diperhatikan, jangan sampai anak masuk kedalam lingkaran pergaulan bebas karena salah dalam memilih teman. 

Jika anak berteman dengan orang yang tidak baik atau “fake friend” maka akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental nya. Berteman dengan orang-orang yang salah dengan ciri-ciri egois, suka mengeluh, suka berbohong, suka mengkritik tanpa solusi, tidak dapat dipercaya, selalu iri, hanya akan membuang energi pada anak , membuat anak merasa tidak nyaman,tertekan karena tidak bisa menjadi dirinya sendiri,bahkan menimbulkan pikiran-pikiran yang buruk .

Berada di lingkungan sosial yang tidak baik menyebabkan anak sulit mendapatkan kebahagiaan dan sulit  meraih kesuksesan , teman yang baik akan selalu memberikan motivasi dan dukungannya untuk kita . karena itulah , anak yang berada dilingkungan yang positif hidupnya akan bahagia dan lebih mudah  sukses. Namun sebaliknya, berteman dengan orang yang tidak baik hanya akan merugikan kita dalam berbagai hal karena mereka hanya akan menghambat semua proses dalam kehidupan kita. Karena itulah penting bagi orang tua untuk meyeleksi orang-orang yang cocok atau tidaknya untuk  dijadikan teman si anak.

Perkembangan zaman yang semakin canggih merupakan sebuah tantangan bagi seluruh masyarakat indonesia diberbagai jenjang usia. Perkembangan zaman salah satunya di bidang teknologi  memberikan dampak  positif dan negatif bagi masyarakat luas. Teknologi yang semakin canggih memudahkan semua orang  berinteraksi sosial  jarak jauh baik itu menggunakan telepon atau laptop  serta memudahkan semua orang untuk dapat mengakses berbagai aplikasi dan web yang berisikan banyak informasi,ilmu,dan pengetahuan yang luas.

Namun, perkembangan teknologi yang semakin canggih ini  juga menimbulkan dampak negatif yaitu di bidang sosial media. Banyak masyarakat yang menyalahgunakan sosial media sebagai tempat untuk pamer, sebegai tempat untuk mengkritik seseorang,  sebagai tempat untuk melakukan aksi penipuan, dan masih banyak hal negatif lainnya yang terjadi di sosial media.  

Salah satu bentuk masalah di sosial media yaitu didalam aplikasi instagram banyak kalangan baik itu dari perempuan maupun laki-laki yang menjadikan aplikasi tersebut sebagai ajang untuk pamer, ketika tidak ada suatu hal lagi yang bisa mereka pamerkan maka mereka akan merasa ada yang kurang dan lama-lama akan merasa depresi karena kebahagiaan mereka hanya sebatas apa yang mereka miliki lalu dipamerkan. 

Selain itu, beberapa aplikasi seperti facebook,line, dan twitter juga dijadikan masyarakat sebagai ajang untuk mengkritik dan juga menjatuhkan seseorang. Ketika seseorang memposting gambar maka ada saja orang yang berkomentar tidak baik dalam hal ini merujuk ke perbuatan menghina, mereka tidak memikirkan apa akibat yang akan diterima oleh si pemilik akun ketika melihat komentar buruk dari mereka. Dari komentar jelek tersebut akan menyerang mental orang yang bersangkutan entah itu karena dibilang jelek atau hal-hal yang menyakitkan lainnya.

Disamping itu kondisi dunia yang tidak stabil, akibat adanya wabah penyakit virus covid-19 yang merupakan salah satu faktor baru penyumbang  angka gangguan mental anak di era tahun 2019-2021, yang entah kapan akan berakhir. Berita yang dilayangkan disemua media informasi, baik itu melalui media cetak maupun media elektronik yang dengan sengaja memberikan informasi terkait virus ini mulai dari apa itu virus corona sampai dengan dampak dari virus corona yang akhirnya sampai pada kematian. Informasi inilah yang menyebabkan  kesehatan mental anak terganggu. 

Informasi dan berita virus corona menimbulkan ketakutan yang luar biasa  bagi anak-anak. Ketakutan inilah yang nantinya akan menyebabakan gangguan kesehetan mental pada anak, anak akan trauma keluar rumah, sering murung, lesu, takut berinteraksi dan bersosial, takut mencoba hal baru, serta rasa kurang percaya diri amat tinggi akibat keseringan di rumah.

Berita yang disebar disegala media informasi akan merangsang otak anak dan mensugesti pikiran mereka. Anak insan yang unik, keunikan inilah yang membuat anak-anak mampu memfilter informasi tersebut. Hakikat anak ialah bermain maka orang tua, keluarga, dan guru berperan aktif dalam perkembangan mental anak. Oleh karennya elemen-elemen ini sangat penting sekali, jangan sekali-kali orang tua, keluarga, dan guru memberikan asupan yang teramat negatif mengenai virus corona, meskipun perlu juga harus menggunakan kalimat yang baik yang tidak menakutkan anak dan bisa membuat mental anak kuat.  

faktor lainnya yang bisa mempengaruhi kesehatan mental pada anak seperti faktor kesehatan anak itu sendiri, riwayat genetik anak dan penggunaan obat yang cukup lama. Sebaiknya para orang tua harus mengetahui apa saja jenis gangguan kesehatan mental pada anak. Adapun jenis-jenisnya yaitu gangguan cemas, autisme, retardasi mental, diseleksia, gangguan makan, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, gangguan bipolar, skizofrenia, gangguan somatoform, sindrom gender dan seksual, sindrom respon stres, gangguan disosiatif, psikopat, pribadi yang antisosial dan depresi.

Apa yang dilakukan orang tua dan teman sangat mempengaruhi kesehatan mental pada anak. Penulis berharap sebagai orang tua jangan sering bertengkar didepan anak, jangan sering memarahi anak , serta membandingkan anak dengan anak yang lainnya karena setiap anak punya kelebihan dan kekurangan yang patut dihargai dan diapresiasi. Sebagai orang tua jangan bersikap egois, karena dalam hal ini kesehatan rohani dan jasmani pada anak adalah hal yang sangat penting dan harus dijaga. 

Menjadi teman yang baik untuk semua orang adalah sebuah kewajjiban, teman yang baik adalah teman yang bisa menjaga perkataan, teman yang selalu memberikan motivasi , teman yang selalu siap membantu dan bermanfaat tentunya untuk banyak orang. Untuk dapat berprilaku yang baik tentunya dibutuhkan pendidikan dari orang tua dan pendidikan agama. Selain itu diharapkan juga untuk seluruh masyarakat agar bisa memanfaatkan sosial media dengan sebaik-baiknya.

Jika kita sebagai orang tua dan teman seenaknya saja dalam berprilaku sampai merusak mental seseorang , maka secara tidak langsung kita menghambat anak tersebut untuk sukses. Karena sukses, diperlukan juga mental yang sehat.

 PLS - Universitas Sriwijaya

                                                                                                                                                                                                                                           megalugita123@gmail.com

                                                                                                                                                                                                                                           alfarizibae30@gmail.com

                                                                                                                                                                                                                                           soniaindika8051@gmail.com

                   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun