Mohon tunggu...
Mega FajarRizka
Mega FajarRizka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 3

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Toko Ramah Lingkungan, Solusi Gaya Hidup Zero Waste

23 Desember 2022   10:04 Diperbarui: 23 Desember 2022   10:15 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gaya hidup zero waste lifestyle sudah mulai dikenal oleh banyak orang. Meskipun terdapat kata "zero" yang berarti nol, bukan berarti gaya hidup ini tidak menghasilkan sampah. Gaya hidup ini mengajarkan kita untuk melihat dan mengevaluasi bagaimana sesuatu yang kita konsumsi tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu ide yang muncul dari gaya hidup ini yaitu mendirikan "Bulk Store" yang mendapat banyak sambutan positif dari masyarakat Indonesia.

Bulk store merupakan toko yang sudah menerapkan konsep zero waste. Produk yang dijual sama dengan toko-toko pada umumnya, dimana menjual berbagai kebutuhan dasar, seperti minyak, sabun, shampoo, snack, dan lain-lain. Selain menerapkan konsep zero waste, biasanya produk-produk yang dijual juga ramah lingkungan, berasal dari bahan-bahan alami, dan tidak dikemas dengan kemasan plastik.

Salah satunya adalah Naked Inc, toko yang menjual berbagai kebutuhan harian dengan konsep ramah lingkungan dan sama sekali tidak menggunakan kemasan serta kantong plastik dalam proses penjualannya bisa menjadi salah satu usaha ramah lingkungan. Sejak berdirinya toko ini pada april 2019 lalu, kehadiran toko ini mendapatkan respon yang sangat baik dari berbagai kalangan masyarakat.

Jika dilihat sekilas, memang tidak ada yang istimewa dari sebuah toko harian atau dikenal dengan sebutan toko kelontong. Namun, jika kita mengenali konsep toko ini dan mengetahui pesan penting yang ingin disampaikan lewat berdirinya sebuah toko, maka kehadirannya di tengah masyarakat akan menjadi sangat penting.

Dimulai dari keresahan pribadi yang selalu merasa terganggu dengan banyaknya sampah dan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, Kiana yang merupakan pendiri Naked Inc merasa perlu melakukan sesuatu. Menurutnya, setiap orang adalah bagian dari masalah ini, setiap orang adalah penyebab. Sebagai anak muda, ia merasa perlu melakukan sesuatu, dan perlu berubah dari penyebab masalah menjadi bagian dari solusi.

Dari sinilah kemudian lahir ide untuk menghadirkan Naked Inc. Sebuah langkah kecil menyelamatkan bumi dari sampah plastik. Kiana menyadari bahwa kampanye gaya hidup minim sampah, ramah lingkungan, serta diet plastik memang bukan lagi hal baru. Banyak orang termasuk dirinya yang telah menyadari pentingnya isu ini sedang berusaha mewujudkan kampanye-kampanye tersebut menjadi aksi nyata.

"Tergerak untuk buka toko dengan konsep package free awalnya sih dari personal experience, ngeliat sampah di mana-mana sampe di hutan Kalimantan pun, plastik semua. Aku jadi mikir pasti ada sesuatu nih yang bisa aku lakuin. Sebenarnya udah dari tahun lalu, cuma kesampaiannya baru tahun ini. Terus juga ada pengalaman kan, kalau belanja butuhnya dikit, tapi harus beli sesuai kemasan yang ada. Banyak kebuang dan mubazir" jelas Kiana saat ditemui di Naked Inc. Kemang pada Selasa (20/12) sore.

Permasalahan baru yang muncul adalah lingkungan sekitar kita belum sepenuhnya mendukung gaya hidup minim sampah. Saat ini dapat kita lihat bahwa tidak sedikit orang mulai membawa kantong belanja, botol minum dan sedotan sendiri. Akan tetapi ketika berbelanja masih saja sampah tak terhindarkan, kemasannya masih terbuat dari plastik, banyak dan berlapis.

Melihat kasus tersebut, Kiana berinisiatif menjual produk yang disediakan tanpa kemasan. Ketika berbelanja tanpa kemasan, Kiana tidak hanya mengajak pelanggannya untuk mengurangi sampah plastik, ia juga ingin mengurangi sampah makanan yang seringkali muncul akibat keharusan membeli bahan memasak dalam kemasan.

Tiap produk dipajang dalam wadah kaca bening, disusun dalam rak-rak berbahan kayu. Konsumen disarankan membawa wadah sendiri untuk menampung produk yang dibeli.

"Seperti namanya Naked Inc, disini kita menjual produknya tanpa kemasan. Jadi kemasannya itu adalah dari pengunjung sendiri atau disini kita juga menyediakan paper bag agar bisa digunakan kembali nantinya," jelasnya.

Selain peduli kepada lingkungan, melalui Naked Inc, Kiana juga menyediakan pasar bagi produk-produk ramah lingkungan dari berbagai UKM dan orang-orang di sekitarnya. Ia juga bergabung dengan sejumlah komunitas organik Indonesia agar bisa menjangkau lebih banyak produsen lokal. Selanjutnya Naked Inc direncanakan akan menampung produk-produk nature-based dari NGO dan merk lokal, terutama produk dengan recycling story atau hasil daur ulang seperti pakaian, sepatu, tas dan lainnya.

Menurut pengamatan Kiana, kebanyakan pengunjung toko ini berasal dari generasi milenial. Ketika hari kerja, konsumen terdiri dari pekerja kantoran dan anak sekolah dari wilayah sekitar, sementara untuk akhir pekan terdiri dari kelas keluarga. Ia juga menjelaskan, konsumen pertamanya adalah seorang anak berumur enam tahun yang datang membeli permen dan selalu membawa tas kertas yang sama setiap datang berbelanja.

Menurut Zahra, salah satu pengunjung toko Naked Inc, toko dengan konsep seperti ini sangat unik karena bisa menghindari pemborosan bahan makanan.

"Menarik ya, karena kalau ditempat lain kita wajib membeli semua yang sudah ada didalam kemassan gitu, jadi semisal sisa dan tidak terpakai dirumah, ya sayang. Kalau seperti ini kan kita bisa membeli sesuai dengan kebutuhan kita saja," jelasnya.

Zahra berharap semoga ada lebih banyak lagi toko-toko seperti ini, agar kita bisa lebih cepat menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun