Mohon tunggu...
Mefta Rizki Qurrat Aini
Mefta Rizki Qurrat Aini Mohon Tunggu... mahasiswa, naturalist

millenial people, searching for interesting things, nature, education, social, etc

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rafflesia Arnoldii, Si Cantik nan Langka

25 Desember 2019   15:42 Diperbarui: 25 Desember 2019   15:56 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa spesies Bunga Rafflesia yang ada di Indonesia ditampilkan di Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (dok. Munasain)

Raflesia arnoldi merupakan tumbuhan endemik Bengkulu dengan persebaran pada hutan-hutan tropis di Pulau Sumatra khususnya bagian selatan. Selama pada habitat tersebut tumbuh inangnya yaitu liana tetrastigma (famili vitaceae) terdapat kemungkinan dapat ditemukan.

Raflesia arnoldi merupakan salah satu bioindikator. Bunga ini akan banyak tumbuh pada alur migrasi babi. Karena tidak memiliki akar, Raflesia arnoldi hidup dengan menyerap nutrisi dari tanaman lain di sekitarnya, pada saat migrasi babi akan memakan umbi-umbian dengan mencabutnya hingga ke akar. Raflesia arnoldi  akan ditemukan sepanjang migrasi babi karena menyerap sisa-sisa makanan dari babi. (Roziaty dkk, 2017)

Status Kepunahan

Status konservasi rafflesia menurut IUCN termasuk dalam katagori terancam punah (Endangered).

Menurut Priatna et al (1989), spesies ini perlu dijadikan prioritas dalam pelestarian karena populasinya kecil dan merupakan spesies endemik yang terbilang langka di alam. Kelangkaan tersebut karena rafflesia memiliki sifat-sifat biologi yang berbeda dengan tumbuhan lainnya yaitu memiliki daur hidup tahunan, dan memparasiti spesies liana terentu, perkembangbiakan sulit dll (Mukmin, 2008). Hal ini mengarah pada dugaan bahwa rafflesia memilih kondisi lingkungan tertentu untuk mendukung perkembangbiakan dan pertumbuhannya. Paralel pada dugaan tersebut, dapat diduga pula bahwa permasalahan lingkungan akan menjadi penyebab utama kepunahan rafflesia dimasa yang akan datang. Perubahan-perubahan yang merusak dan tidak sesuai dengan karakteristik habitat yang membutuhkan relung yang spesifik akan memicu berkurangnya populasi spesies ini di alam secara signifikan (media.neliti.com).

Daftar Referensi:
Mukmin, H. 2008. Kajian Populasi dan Habitat Rafflesia patma Blume di Cagar Alam Pananjung Pangandaran Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 60 pp.

Priatna, D. R., Zuhud, E.A.M. dan Alikodra, H.S.1989. Kajian ekologis Rafflesia patma Blume di Cagar Alam Leuweung Sancang Jawa Barat. Media Konservasi. 2(2) : 1 -- 7.

Roziaty, E., Kusumadani, A. I., Aryani, I. (2017) Biologi Lingkungan. Surakarta : Muhammadiyah University Press

Untoro, J & Tim Guru (2010) Buku Pintar Pelajaran. Jakarta: Agromedia Pustaka

Utami, N. A., Rieka, D. K., Anik, T.S. (2006) Keajaiban Bunga. Bandung : Penerbit Cinta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun