Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Alasan Psikologis Kenapa Loyalitas dalam Hubungan Bisa Membosankan

21 September 2022   09:00 Diperbarui: 21 September 2022   09:01 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sonja Lyubomirsky dalam Oxford Handbook of Stress, Health, and Coping mengatakan bahwa otak bertanggung jawab dalam memengaruhi tingkat kebahagiaan yang kita miliki. 

Misalnya ketika kita mengalami suatu pengalaman atau perubahan yang menyenangkan seperti pertama kali menjalani hubungan. Walaupun sangat menyenangkan, tetapi perasaan ini secara natural akan berangsur-angsur surut. 

Sebab, otak akan mengembalikan rasa senang ke garis dasar, yaitu posisi ketika kita tidak lagi merasakan kesenangan itu atau stabil. 

Kemudian, karena sudah pernah mengalami kesenangan tersebut, muncul kecenderungan meremehkan bahkan mengabaikan sesuatu, contohnya hubungan. 

Meskipun demikian, bukan berarti kita menerimanya begitu saja. Kita masih bisa mengatasinya agar kecenderungan ini tidak menimbulkan keretakan hubungan. Roxy menyarankan untuk berpikir kembali tentang betapa bahagianya hubungan yang sedang dijalani. Kita bisa mulai dengan bertanya, “Bagaimana hidupku jika tidak bertemu dengannya?” atau “Adakah alasanku untuk bersyukur dari hubungan ini?”. 

Intinya, pertanyaan-pertanyaan ini berusaha memantik kita agar bisa menciptakan perspektif baru dari hubungan dan melawan kecenderungan otak. 

2. Terbiasa dengan Hubungan yang Memiliki Pasang Surut Intens 

Banyak orang yang dulunya menjalani hubungan dengan pasang surut intens atau tidak stabil. Menurut Roxy, pengalaman ini membuat mereka jauh lebih sedikit mengalami kecemasan dibanding yang belum. 

Akibatnya, ketika menjalani hubungan stabil, muncul perasaan yang cenderung membosankan. 

Lagi-lagi, Roxy menyarankan untuk berpikir kembali sehingga keretakan hubungan tidak terjadi akibat faktor ini. Caranya adalah dengan mengingatkan diri mengapa hubungan sebelumnya tidak berhasil. 

Dengan demikian, akan muncul perspektif baru yang dapat mengatasi faktor ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun