Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Anata
Kamu sering jadi tempat curhat teman? Terkadang bingung mau menanggapinya seperti apa? Tulisan ini mungkin akan menjawab kegelisahanmu yang bingung atau takut salah saat menanggapi curhatan teman.
Bagi sebagian orang, mendengarkan cerita orang lain mungkin terasa membosankan. Terkadang kita hanya akan diam dan kebingungan memberi respons cerita orang lain, karena takut akan efek yang dihasilkan dari respons kita terhadap lawan bicara.
Lalu, bagaimana cara kita menjadi pendengar yang baik bagi teman? Noval, Teman Manusia Asa mencoba menjawab kegundahanmu lewat siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Menjadi Pendengar yang Baik, Bikin Temanmu Tenang”.
Tak dapat dimungkiri jika aktivitas bertukar cerita memang menjadi kebutuhan individu. Ya, sebagai makhluk sosial, tentunya kita butuh orang lain sebagai teman curhat atau sekadar teman mengobrol.
Ada banyak cara untuk menjadi pendengar yang baik. Orang yang mau mendengar keluh kesah tanpa membandingkan dengan dirinya, mungkin jadi salah satu hal yang bisa dilakukan.
“Orang curhat itu kadang cuma butuh didengerin aja, tanpa perlu saran untuk membuatnya jadi lebih tenang,” ujar Noval.
Memang tak semudah yang dibayangkan, mengingat mendengarkan cerita orang lain terkadang bisa menimbulkan rasa bosan dan harus meluangkan waktu tersendiri untuk mendengarkan curhatannya.
Kita juga bisa menerapkan perilaku asertif saat menanggapi curhatan teman. Perilaku asertif adalah perilaku individu untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, atau pendapat sendiri secara tegas dan jujur, sesuai dengan kewenangan individu tanpa melanggar hak orang lain.
Dilansir Health University of Utah, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar menjadi pendengar yang baik.