Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis sebagai Ekspresi Keresahan, Kreativitas, dan Kritik

19 Juli 2022   13:34 Diperbarui: 19 Juli 2022   13:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Freepik_Rawpixel)

Akan tetapi, penyelewengan kekuasaan, tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme masih menjadi suatu parasit yang hinggap di era reformasi ini. 

Bahkan, menurut survei yang diadakan SMRC pada September 2021, masyarakat yang menilai kondisi perpolitikan nasional semakin buruk bertambah 9,9 persen menjadi 24,4 persen dalam dua tahun. 

Untuk mengatasinya, kritik-kritik sosial dan politik harus tetap disuarakan sehingga demokrasi tetap terawat dengan baik. 

Tak harus turun ke jalan, kini setiap orang dapat melakukannya lewat karya-karya kreatif, seperti tulisan dan sastra. 

Lantas, bagaimana cara kita untuk menuangkan aspirasi, keresahan, dan kritik sosial yang baik dan kreatif? Simak penjelasan berikut.

Membaca buku sebagai modal kritik sosial 

Sebelum menulis, alangkah baiknya kita memahami substansi penulisan dengan cara membaca. 

Dengan begitu, kita sekaligus membuka cakrawala pengetahuan agar bisa menjadi paradigma berpikir baru sehingga tidak berada dalam pemikiran yang sempit. 

Membaca bisa dimulai dari buku-buku sastra, sejarah, atau politik. 

Menurut Agnes Setyowati, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Pakuan, yang dikutip dalam artikel Kompas.com "Sastra: Antara Hiburan, Kritik, dan Perubahan", dengan membaca sastra, kita diajak untuk peka terhadap kemanusiaan. 

Dengan demikian, kepekaan tersebut membawa kita menjadi semakin bijaksana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun