Sebuah penelitian yang berjudul "The Relationship Between Gratitude and Happiness in Young Children" oleh Nguyen dan Gordon tahun 2019, menemukan bahwa rasa syukur terkait dengan kebahagiaan pada anak-anak di usia lima tahun.Â
Hal tersebut berarti bahwa menanamkan rasa syukur pada anak-anak di usia muda dapat membantu mereka tumbuh menjadi orang yang lebih bahagia.Â
Melansir Verywellmind, ada beberapa cara untuk mensyukuri hidup yang dapat diajarkan kepada anak, yakni mengucapkan "terima kasih" secara teratur.Â
Dengan mendorong mereka untuk mengungkapkan penghargaan secara verbal dapat menjadi alat pembelajaran yang penting untuk rasa terima kasih yang tulus.Â
Orangtua juga dapat mendorong anak-anak untuk menulis catatan "terima kasih" kepada orang-orang yang memberi mereka hadiah atau menunjukkan kebaikan kepada mereka.Â
Selain itu, orangtua dapat memuji perilaku prososial dengan mengatakan hal-hal seperti, "Ibu sangat suka cara kamu berterima kasih kepada temanmu karena telah berbagi dengan kamu hari ini," atau "Kerja bagus karena telah mengucapkan "terima kasih" kepada gurumu saat dia mengingatkan kamu untuk mengambil ransel." Perhatian positif akan memperkuat pentingnya menunjukkan rasa syukur.
Aktualisasi diriÂ
Dilansir dari Mariamilojkovic.com, aktualisasi diri adalah tahap psikologis ketika diri dapat mengembangkan kemampuan dan menggunakan bakat. Diri telah menemukan makna hidup karena mampu memenuhi kebutuhan tertinggi.Â
Untuk mencapai potensi penuh dalam aktualisasi diri, dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu seperti kebutuhan fisiologis (makanan, minum, pakaian, tidur, dan lain-lain), kemudian merasa aman, mencintai dan dicintai, merasa baik tentang diri sendiri, hingga akhirnya mencapai pemenuhan diri.Â
Mengenai aktualisasi terhadap anak, dapat dilakukan dengan membuat mereka merasa aman. Beri mereka perhatian dan kasih sayang yang cukup. Jangan membuat mereka takut, tapi hormatilah.Â
Anak-anak harus tahu bahwa orangtua mencintai mereka meskipun mereka telah melakukan kesalahan. Mereka seharusnya tidak merasa terancam meskipun ada hukuman.Â