Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak Instagram pada mental remaja dan bagaimana menggunakannya dengan bijak.
Referensi:
- Katadata. (2022). Survei: Penggunaan Media Sosial di Indonesia.
- Royal Society for Public Health. (2017). #StatusOfMind: Social media and young people's mental health and wellbeing.
- Kirly, O., Potenza, M. N., Stein, D. J., King, D. L., Hodgins, D. C., Saunders, J. B., ... & Demetrovics, Z. (2019). Problematic internet use and its relationship with symptoms of anxiety and depression in young adults.
- Hinkley, T., & Taylor, M. (2012). The impact of social media on body image. Journal of Adolescent Health, 51(4), 343-348.
- American Psychological Association. (2017). Stress in America: Coping with Change.
"Instagram: Dampak Ganda bagi Remaja"
Instagram bisa jadi sahabat atau musuh bagi remaja. Di satu sisi, platform ini menawarkan kreativitas dan koneksi sosial. Namun, di sisi lain, penggunaan yang tidak bijak dapat menyebabkan:
- Rendah diri dan depresi: Studi menunjukkan bahwa paparan terhadap konten yang menampilkan kesempurnaan fisik dapat meningkatkan risiko depresi pada remaja (Hinkley & Taylor, 2012). Contohnya, sebuah studi yang dilakukan oleh Royal Society for Public Health (RSPH) menemukan bahwa 1 dari 5 remaja perempuan merasa tidak cukup baik tentang diri mereka sendiri setelah melihat konten media sosial (RSPH, 2017).
- Kecanduan media sosial: Penggunaan Instagram yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan media sosial, yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seperti belajar dan olahraga (Kuss & Griffiths, 2011). Contohnya, sebuah studi yang dilakukan oleh University of Iowa menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari 2 jam sehari memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecanduan media sosial (Kirly et al., 2019).