Dampak Instagram pada mental remaja.
pendahuluan: "Apakah kamu tahu bahwa lebih dari 70% remaja di Indonesia menggunakan media sosial lebih dari 2 jam sehari? (Katadata, 2022)
Fakta ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh media sosial dalam kehidupan remaja. Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Instagram, sebagai salah satu platform media sosial paling populer, menawarkan berbagai fitur yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi momen-momen kehidupan sehari-hari.
Namun, dibalik kemudahan dan keseruan tersebut, terdapat potensi dampak negatif yang dapat mempengaruhi mental remaja. Berikut beberapa contoh:
- Rendah diri: 1 dari 5 remaja perempuan merasa tidak cukup baik tentang diri mereka sendiri setelah melihat konten media sosial (RSPH, 2017). Ini karena mereka seringkali membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.
- Kecemasan: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi pada remaja (Kirly et al., 2019). Bahkan, 1 dari 10 remaja mengalami kecemasan dan depresi akibat penggunaan media sosial (APA, 2017).
- Depresi: Paparan terhadap konten yang menampilkan kesempurnaan fisik dapat meningkatkan risiko depresi pada remaja (Hinkley & Taylor, 2012). Ini karena mereka seringkali merasa tidak cukup baik tentang diri mereka sendiri.
Dampak negatif ini dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti:
- Perbandingan sosial: Remaja seringkali membandingkan diri dengan orang lain di media sosial, yang dapat menyebabkan perasaan tidak cukup baik tentang diri sendiri.
- Tekanan untuk mempresentasikan diri secara sempurna: Remaja mungkin merasa tekanan untuk mempresentasikan diri secara sempurna di media sosial, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
- Kurangnya kontrol: Remaja mungkin merasa tidak memiliki kontrol atas konten yang mereka lihat di media sosial, yang dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman dan tidak aman.