Sebagai salah satu lokasi prioritas di Madura, partisipasi aktif warga Sampang dianggap krusial untuk menjadi tolak ukur keberhasilan pengawasan publik. Orang tua siswa, komite sekolah, guru, dan aparat desa di Sampang didorong untuk tidak ragu melapor jika menemukan:
Makanan dengan kualitas buruk, basi, atau tidak layak konsumsi.
Menu harian yang tidak sesuai dengan standar gizi yang dijanjikan.
-
Adanya penyimpangan dalam proses distribusi maupun pengelolaan anggaran program.
Timbulnya keluhan kesehatan massal setelah mengonsumsi makanan dari program.
Dengan melaporkan temuan tersebut, masyarakat Sampang tidak hanya melindungi anak-anak mereka, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menjaga integritas Program Makan Bergizi Gratis.
Komitmen Keterbukaan dan Akuntabilitas BGN
Pembukaan kanal aduan ini ditegaskan sebagai bagian dari komitmen pemerintah terhadap transparansi total. Dalam siaran pers resminya, BGN memastikan tidak ada laporan yang akan diabaikan.
"Kami ingin masyarakat di setiap daerah, termasuk Sampang, menjadi bagian dari sistem pengawasan publik. Tidak ada laporan yang diabaikan, dan tidak ada kasus yang ditutup-tutupi," ujar juru bicara BGN.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, BGN berjanji akan mengadakan konferensi pers mingguan untuk memaparkan perkembangan program MBG, termasuk jumlah laporan yang masuk dan status penanganannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI