Jakarta, Mata Pers Indonesia -- Bersama ini, kami managemen dari PT. Takasa Wisata Indonesia  memberikan klarifikasi atas beredarnya laporan ataupun berita yang merugikan nama baik PT. Takasa Wisata.
"Karena dengan adanya pemberitaan tersebut, seolah-olah PT Takasa Wisata tidak memberangkatkan jamaah MT Amanah," Tegas Anny Alkhusniaty selaku Direktur PT. Takasa Wisata Indonesia.
"PT.Takasa Wisata Indonesia, selanjutnya kami sebut PT.Takasa Wisata berdiri sejak 16 April 2016 dengan Direktur Utama kala itu adalah Said Rizki Maulana, Direktur : Muhammad Imam dan Komisaris : Supaedi terdapat dalam akta notaries no.22," Jelas Anny pada awak media ini.
Selanjutnya, "PT.Takasa Wisata, dalam hal ini diwakili oleh Direktur Utama Said Rizki Maulana, mengadakan kerjasama dengan Majelis Taklim (MT)  Amanah yang diwakili oleh Yuli Astuti yang mengaku  sebagai pimpinannya, dan kerjasama ini terjadi  sekitar bulan Februari 2017 dan menyepakati bahwa PT.Takasa Wisata  akan memberangkatkan 60 jamaah MT Amanah dengan membayar biaya  rp. 25.000.000 ( dua puluh lima juta rupiah ) per jamaah, paket 9 hari." Terang Anny.
Dalam hal itu, Said Rizki Maulana, telah memesankan pesawat Garuda, dengan cara carter, untuk 60 jamaah MT Amanah dan peserta umroh lainnya, total sebanyak 109 tiket, ke agen tiket Air Marindo dengan harga Rp. 12.500.000 ( duabelas juta lima ratus ribu rupiah ) per tiket.
Said Rizki Maulana selaku Dirut juga telah mengurus visa jamaah MT Amanah dan telah memesan hotel, yang berikutnya pimpinan Majelis Taklim Amanah Yuli, berjanji akan membayar dan melunasi biaya untuk 60 jamaah tersebut, paling lambat sebelum issued tiket (14 hari sebelum keberangkatan).
Namun pada kenyataannya sampai ibadah umroh selesai dilakukan para jama'ah dan jama'ah kembali ke tanah air, Yuli Astuti (YA) pimpinan MT. Amanah belum membayar biaya tersebut.
Akibatnya, "biaya umroh 60 jama'ah MT Amanah yang belum juga dibayarkan  oleh pimpinan MT Amanah, walaupun beberapa kali penagihannya dilakukan oleh Supaedi (Komisaris- Red) dengan didampingi Said Rizki Maulana (Marketing-Red), namun upaya tersebut, hanya berhasil tertagih tidak lebih dari 10% dari biaya yang seharusnya dibayarkan oleh Yuli, sampai kemudian sekitar akhir bulan Mei 2017, Said Rizki Maulana sudah tidak aktif lagi sebagai bagian dari PT. Takasa Wisata,"  Terang Anny.