Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Pelaku UMKM, Terimpit Persaingan Harga Jual dan Ongkos Layanan Antar

31 Januari 2022   23:21 Diperbarui: 31 Januari 2022   23:26 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umi Hanik (56), pelaku UMKM pembuat keripik tempe asal Malang, saat proses produksi produknya. (dok)

BISNIS penjualan produk perlu banyak strategi pemasaran hingga distribusi yang tepat. Jika strategi yang digunakan menguntungkan calon konsumen, maka angka penjualan akan meningkat dan terkerek. Dan, dengan sendirinya akan merangsang produksi dan permintaan produk dalam jumlah lebih besar lagi.

Bagi pelaku UMKM, dua faktor ini tentunya sangat penting dalam bisnis yang dijalankannya, dan bisa mempengaruhi eksistensi bisnis mereka. Terlebih, bagi usaha kecil produk lokal dan industri rumahan (home industry), kedua hal tersebut sangat mempengaruhi perputaran bisnis dan pertambahan omset penjualan yang mereka hasilkan.

Membicang pelaku usaha dan UMKM, maka sangat banyak jenis dan kondisi bisnisnya. Bisnis UMKM lebih banyak berupa produksi dan penjualan barang-barang konsumsi. Sebagian UMKM, juga memproduksi produk lokal khas daerah, terlebih untuk jenis produk kuliner atau pangan olahan dan kerajinan khas lokal.

Barang-barang konsumsi atau untuk kebutuhan sehari-hari dianggap lebih prospek, meski skala dan pangsa penjualannya kadang terbatas. Limit keuntungan hasil penjualan produk konsumsi rumah tangga biasanya juga tidak besar, namun lebih sering dicari karena produk ini biasanya sekali konsumsi atau langsung habis pakai.

Agar produk UMKM lebih dikenal dan banyak diminati pasar, maka promosi menjadi hal yang tak bisa ditinggalkan. Ketika minat konsumen terhadap produk mereka sangat tinggi, maka pelaku UMKM akan berpikir bagaimana produknya bisa menjangkau konsumen, tentunya dengan pilihan distribusi dan pengiriman yang tidak terlalu memberatkan pembiayaan mereka.


Heri Nurdi (59), pengusaha keripik tempe asal Malang, Jawa Timur misalnya, merasakan betul pentingnya promosi dan kemudahan distribusi bagi produk camilan yang diproduksinya. Kripik tempenya diproduksi di rumah tinggalnya, tepatnya di RT 02/RW 08 Desa Sumberawan Lawang, Kabupaten Malang.

Sebagai pelaku UMKM dengan kategori industri rumah tangga (IRT), Heri Nurdi dan istrinya, Umi Hanik (56), mengalami pasang surut penjualan produk keripik tempe yang dijalaninya sejak 2015 silam. Sebagian produknya dijual langsung ke toko kecil, sisanya dititipkan di beberapa gerai atau pusat oleh-oleh besar.

Produknya juga dititipkan di toko pusat oleh-oleh di sekitar tempat wisata, seperti di kawasan Sengkaling Malang dan Kota Batu. Belum setahun terakhir, kripik tempe buatan Heri juga titip jual di Galeri UMKM, yang pengelolaanya didukung pemerintahan Kabupaten Malang.

Heri hanya mengambil keuntungan produksi sedikit dari harga jual keripik tempe darinya Rp 4.500 per kemasan plastik kecil. Akan tetapi, oleh pengelola toko dan galeri dijual dengan harga jauh lebih mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun