ISIS dengan segala kontroversi serta fitnah yang datang menghadang tetap eksis dan meluas. Meskipun dalam keadaan perang ISIS tetap mampu mengatur sistem pemerintahan baik dari segi ekonomi berupa penerapan zakat dan jizyah serta membagikannya kepada mereka yang berhak sesuai ketentuan Al Qur'an dan Al Hadits, mereka juga menerapkan hukum dengan baik dan mendapat banyak pujian baik dari masyarakat maupun dari kalangan musuh, serta pendidikan berbasis kurikulum Islam yang membuat anak-anak menjadi paham dalam pengamalan Agama serta terjauh dari pemikiran Al Wahn (Cinta dunia dan takut mati) seperti yang banyak terjadi saat ini dikalangan muslimin dan benar apa yang ditakutkan Rasulullah dahulu.
Selain itu kabar terbaru mujahidin kaukasus juga mengucapkan sumpah setia kepada ISIS dan bergabung. Ini menjadi gambaran semakin eksisnya dan bertambahnya wilayah ISIS. ISIS sudah berkembang dari Asia, Afrika hingga Eropa dimana Kaukasus menjadi wilayah teranyar mereka. Baru-baru ini ISIS juga merilis penggunaan mata uang Emas, Perak dan Perunggu sebagai alat transaksi. Mereka mulai mengembalikan mata uang yang dinubuwatkan Allah dan Rasul-Nya dalam Al Qur'an dan Al hadits.
Â
Jika dihitung 1 koin emas (1 dinar) sama dengan $ 130 US. Ini artinya jika dinar dan dirham diterapkan maka akan menjadi mata uang terkuat dan mengalahkan produk uang kertas Yahudi. Ini juga menjadi jalan untuk menghindari permainan klasik zionis dengan mengkotak-kotakan mata uang sehingga kita jatuh tertelungkup dalam menghadapi mata uang mereka.Â
Saya jadi membayangkan Indonesia punya emas yang banyak jika digunakan sebagai mata uang mungkin akan sangat kaya bahkan bisa mengalahkan Amerika. Justru Emas di Indonesia sudah tergadai kepada Amerika melalui Freeport. Maka inilah bentuk pembodohan yang tanpa sadar memiskinkan kita. Â