Mohon tunggu...
Markus Budiraharjo
Markus Budiraharjo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mengajar di Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sejak 1999.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muslim Kenya Melindungi Kristen dari Serangan Teroris

4 Januari 2016   04:40 Diperbarui: 4 Januari 2016   08:42 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pejabat berwewenang mengatakan bahwa para penyerang meninggalkan bis sesudah para penumpang menolak untuk membagi kelompok berdasarkan agama.

Beberapa penumpang mengingatkan agar polisi mengawal bis tersebut, tulis koran Kenya’s Standard. Namun itu tidak benar. Mobil polisi yang ditugasi untuk melindungi bis ternyata mengalami kerusakan, pejabat Kenya menjelaskan.

Seratus penumpang, sebagian besar wanita, berada di dalam bis pada waktu serangan terjadi, menurut keterangan pemerintah.  Pejabat Kenya memberikan pujian atas keberanian para penumpang.

 “Kita semua adalah orang-orang Kenya, kita tidak dipisahkan oleh agama,” kata Joseph Nkaissery, Sekretaris Kabinet. Terorisme telah menjadi persoalan utama di wilayah tersebut.

Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Senin tersebut. Kelompok ini berusaha untuk membuat Somalia menjadi sebuah negara Islam fundamentalis. Al-Shabab telah meluncurkan sejumlah serangan ke Kenya setelah angkatan bersenjata Kenya mengirim tentaranya ke Somalia untuk melawan para militan.

April 2015 lalu, para militan Al-Shabab membunuh 148 orang dalam serangan ke Garissa University College. Di dalam serangan tersebut, para militan membunuh kaum Kristen, dan membiarkan banyak Muslim untuk tetap hidup. Kampus itu diharapkan dibuka kembali bulan Januari.

Pada tahun 2014, sebuah bis diserang oleh para militan al-Shahab di dekat Mandera. Dua puluh delapan warga non-Muslim terbunuh oleh serangan tersebut.

Serangan-serangan teroris dan semacamnya telah membuat 2000 guru asing dan banyak pekerja kesehatan non-Muslim meninggalkan negara itu, menurut BBC. Daerah di tempat serangan itu terjadi  terletak di dekat perbatasan dengan Somalia, pusat kelompok al-Shahab.

BBC mengatakan bahwa para penumpang yang menolak menyatakan agama mereka menunjukkan keberanian mereka. Namun, mereka juga telah bertindak demikian karena mereka sendiri merasa frustrasi, lanjut BBC.

Sementara serangan-serangan teroris tersebut ditargetkan kepada orang-orang non-Muslim, banyak orang Muslim sendiri yang ikut menderita karena kepergian para guru asing dan pekerja kesehatan, lanjut BBC.

Menurut pejabat pemerintah, bis yang menjadi target dalam serangan hari Senin sedang melakukan perjalanan dari ibukota Kenya, Nairobi, menuju Mandera. Mandera terletak di dekat perbatasan dengan Somalia dan Ethiopia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun