Mohon tunggu...
M Basith Al Mughnie77
M Basith Al Mughnie77 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiya Jakarta

Muhammad Abdul Basith Al Mughnie mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Mahasiswa Penerima program Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI 46

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Selalu Tersayang

2 Mei 2024   13:10 Diperbarui: 2 Mei 2024   13:20 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak bisa mengelak saat kita merasa keidupan sedang memusuhi kita, kita kerap merasa Allah Ar Rahman menjauhi diri kita.

Kita tidak lagi merasa dikasihi Tuhan.

Apa benar seperti itu?

Sebenarnya sih, itu hanya perasaan kita saja, kawan. Allah  telah berjanji untuk memberikan rasa kasihnya yang besar untuk semua makhluk-makhluknya. Hanya saja, kita kurang bersabar. Mulut kita terlalu mudah mengeluh, setiap kali mengalami kesulitan hidup.

Allah berfirman dalam surat  Al-Ma'arij 19-22 yang artinya :  "Sesungguhnya manusia diciptakan untuk mengeluh dan kikir. Ketika ia ditimpa kesulitan, ia mengeluh. Kalau sudah bagus, pelit sekali. Kecuali orang-orang yang shalat, yang meneruskan shalatnya."

Sadarilah bahwa Allah tak pernah berbuat zalim kepada hamba-hambanya. Apa yang kita lihat sebagai kesulitan hidup, sesungguhnya mengandung sebuah pelajaran yang sangat ber- harga untuk dipetik hikmahnya.

Kesulitan hidup dibebankan pada kita, bukan untuk membuat kita semakin sengsara Melainkan untuk mengajarkan banyak kebaikan, agar kita kemudian bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Seperti dulu ketika ibu membiarkan kita belajar berjalan, lalu terjatuh. Kita mungkin menangis tetapi ibu terus memberi se- mangat agar kita mampu bangkit sendiri lalu mulai berusaha belajar berjalan lagi.

Apakah itu berarti ibu tidak sayang lagi pada kita?

Tentu saja ibu menyayangi kita, hanya saja ibu membiarkan kami terjatuh dan menangis agar kami bisa belajar berjalan mandiri.

Begitu juga dengan kasih sayang Allah kepada kita.

Mengapa kita masih meragukan kasih sayang Allah kepada kita?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun