Andi dan Bagus berangkat sekolah bersama. Bagus adalah tetangga baru Andi. Mereka adalah siswa kelas V di sebuah sekolah dasar kota Ponorogo.
Suatu hari, Anita menghampiri Andi di pintu masuk kelas. "Nanti, jadikan kita pergi ke toko sepatu?"
Andi lalu menjawab, "Maaf, Anita. Pergi ke toko sepatu di tunda ya, karena Ibu memintaku menemani Bagus keliling perumahan."
"Tapi, kamu kan sudah janji?" celetuk Anita cemberut.
"Iya, kamu kan sudah janji akan menemani Anita pergi," tambah Roman.
Anita dan Roman kecewa. Gara-gara punya teman baru, Andi semudah itu membatalkan janji yang tersepakati dua hari lalu. Setelah kejadian itu, mereka bermusuhan. Tidak saling bersapa dan selalu menghindar tatkala Andi mendekat.
Suatu siang, Andi dan Bagus jalan-jalan di taman kota.
Bagus berkata, "Sebaiknya kita berteman lagi dengan Anita dan Roman. Mereka teman kita sekelas. Apalagi, kata bu guru persahabatan itu jauh lebih indah. Bersahabat akan membuka seribu kebaikan. Apalagi, aku kan orang baru di sini."
"Bagaimana cara mengajak mereka bersahabat. Kamu tahu kan, mereka selalu menghindari kita," respon Andi.
"Aku tahu caranya!"
"Bagaimana? Kasih tahu aku segera!" Bagus tidak mau memberitahu idenya. Ia yakin, dengan idenya itu mereka akan bersatu lagi.