Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Berbagi Cerita Seru Kompasianival di Kompas TV

2 Desember 2015   00:57 Diperbarui: 4 Desember 2015   16:08 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah dihubungi mas Yakob dari Kompasiana untuk di ajak hangout di Kompasiana TV. Sebenarnya ini bukan tawaran yang pertama. Dari awal Kompasiana TV mulai mengudara, baik mbak Wawa maupun Ella Yusuf juga sudah pernah menawari saya. Bahkan sampai beberapa kali. Tapi karena memang masih ada kendala jaringan internet di daerah perumahan saya, kesempatan itu belum bisa terwujud. 

Dan ternyata kali ini juga belum rejeki saya. Meskipun tawaran dari mas Yacob itu sudah fix. Tinggal menunggu jam 6 sore untuk persiapan dan briefing. Tema yang di pilihpun sepertinya cocok banget buat saya, yaitu "Arisan Bodong". Yang akhir-akhir ini marak menimpa pada beberapa artis Indonesia yang menjadi korbannya. Saya pun mencari referensi lewat internet. Sampai akhirnya mas Yakob menghubungi saya dan menyampaikan bahwa untuk tema tersebut tidak bisa ditayangkan malam ini, dikarenakan bintang tamunya tidak bisa hadir. Terus ditawarkan saya untuk tetap menjadi bintang tamu tapi dengan tema politik. Langsung saja saya menolak karena saya tidak begitu ahli kalau urusan politik. Dan akhirnya saya pun batal untuk menjadi bintang sinetron eh bintang tamu Kompasiana TV malam itu.  

Sampai pada Senin siang kemarin, saya lagi dalam PW atau posisi wenak di sebelah suami yang sedang nyetir. Tiba-tiba telpon genggam saya yang hitam mungil tapi bersuara kencang itu melengking. Tentu saja mengagetkan saya terutama suami yang lagi menikmati alunan lembut Maudy Ayunda dengan Untuk Apa-nya. Kode area Jakarta? Tanpa pikir panjang, lalu saya angkat.

Diujung telpon, suara mas Harry Kompasiana memperkenalkan diri. Selanjutnya dia menawarkan kembali kesempatan untuk hangout di Kompasiana TV dengan tema Kompasinival. "Wah, seru juga nih temanya", kata saya dalam hati. Meskipun saya baru keluar dari rumah dan sepertinya acara saya cukup panjang, bahkan bisa juga sampai malam. Tapi saya langsung mengiyakan. Kemudian saya bilang ke suami mengenai masalah ini, dengan harapan dia mendukung untuk bisa secepatnya menyelesaikan semua urusan. Sehingga sebelum maghrib bisa sampai rumah. Dan saya bisa ikut hangout.

Dan alhamdulillah betul-betul sesuai harapan. Jam 5 lebih dikit, saya sudah sampai di rumah. Langsung kontak dengan mas Harry dan kami pun melakukan uji coba visual. Saya mencari tempat yang nyaman, baik posisi duduk maupun pencahayaan lampu yang bisa terang maksimal. Laptop juga sudah siap. Tapi ternyata ada kendala di headset saya. Suara mas Harry sangat jelas bisa saya terima. Tapi ternyata suara saya yang tidak bisa di terima dia. Sudah berbagai macam cara di coba. Speaker laptop pun semua dalam posisi paling atas. Tapi hasilnya nihil. Suara saya tetap nggak keluar dan tidak bisa di terima Jakarta. Mas Harry pun sudah nampak putus asa. Eh ketika headset tersebut saya lepas, malah suara saya muncul. Waduh, antara senang dan cemas. Senang karena bisa komunikasi langsung. Cemas karena nanti otomatis semua suara yang ada disekeliling saya bisa masuk ke televisi. Gimana kalau nanti ketika enak-enaknya interview terus tiba-tiba orang jual sate lewat sambil teriak te sateeeeeee? Gak lucu dong.

Tapi kemudian mas Hary menyarankan supaya ruangan saya pindah ke tempat yang benar-benar steril dari gangguan suara yang tidak diinginkan. Saya hanya meng-oke-in saja. Padahal bingung juga, terus gimana nanti prakteknya?

Foto di atas adalah ketika lagi uji coba visual, saya  memakai headset yang ternyata tidak bisa berfungsi maksimal. Sehingga hanya bisa buat gaya-gayaan dalam bernarsis ria hehehehe.....

Untung saja rumah sedang dalam keadaan sepi. Hanya ada saya dan si bungsu Adham yang sembunyi di bawah meja (biar gak kelihatan dari televisi, tapi maunya tetep deket sama mamanya hehehehe). Tapi sudah saya pesenin kalau nanti saya muncul di layar televisi, dia bagian motoin. Dia hooh hooh aja. Padahal akhirnya dia tertidur dan tidak melakukan tugasnya dengan baik sesuai janjinya. 

Jam 20.00 WIB kurang 15 menit, sudah ada aba-aba briefing. Di layar sudah nampak juga mbak Desi dari Koplak Yo Band, sebagai bintang tamu selain saya. Malam ini dari Kompasianer rupanya cuman 2 orang. Seperti instruksi dari mas Harry tadi, saya coba berkomunikasi langsung tanpa headset. Ternyata justru dari studio tidak bisa mendengarkan suara saya. Beberapa kali saya berteriak agak kenceng, tetap suara saya tidak bisa mereka terima. 

Akhirnya saya coba pakai headset yang tadi tidak berfungsi (padahal baru beli), hasilnya juga nihil. Sampai akhirnya, saya disarankan untuk mengganti headset dengan yang lain. Waduuuhhh...saya sudah mulai grogi dan senewen. Karena pasti semua headset dan earphone di bawa Thomi dan Kiki. Gak mungkin ada satupun yang tertinggal di rumah. Tapi saya coba untuk mencari earphone handphone yang jarang banget saya pakai.

Di tengah kebingungan dan kepanikan, tiba-tiba si kecil Adham menyorongkan sebuah earphone dari MP3 punya kakaknya. Saya udah nggak peduli, langsung saya coba pasang ke laptop. Dan ternyata...... Alhamdulillah, setengah terpekik karena gembira. Suara saya bisa masuk dan begitu terang di terima di studio Kompas TV. Langsung dilakukan persiapan akhir dan kami di minta dalam posisi standby.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun