Dulu, ketika kecil, berfikir, belajar itu hanya ketika SD, SMP, SMA, Kuliah, mau S1, S2, S3. Selesai. Naif sekali saya saudara-saudari.
Sesungguhnya belajar itu sepanjang hayat. Dari lahir sampai mati. Seperti yang disabdakan Rasullullah SAW, shalawat dan salam untuk Baginda Nabi. “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim).
Dan, benarlah belajar dan belajar terus tanpa henti. belajar memasak, belajar mandiri dan belajar yang paling sulit, dan belum teraih juga ilmunya, adalah belajar sabar dan ikhlas. Susaaaaaaah sekali.
Tak segampang diketikkan dan dikatakan. Selalu ada asa rasa yang tak murni lillahita'ala. Ada harap dan bisa yang tak seharusnya ada. Ada sesak didada ketika tak seperti yang dipinta, diinginkan. Susah sekali, sampai mau menangis ini.
Entah pembelajaran apa ini. Selalu mendapat nasihat, ada hikmah, bersabar, ikhlas. Ada hikmah dari ini semua. Namun, sulit sekali saudara-saudara. Lelah yang bermuara pada kepasrahan dan tawakal, tak jua kunjung datang. Pembelajaran yang berat sekali....menyisakan kesempitan didada, karena impian tak jua menjadi kenyataan.
Kadang terfikir, do'a ini kuganti dengan memohon iklas, menafikan impian semula. Namun tak kuasa jua.
Belajar mengikhlaskan semua itu sulit sekali. Namun kusadari kita harus belajar. Belajar0-belajar-belajar terus hingga akhir hayat.
Demikian saudara-saudari. Mohon do'a atas ingin yang belum terkabul.