Mohon tunggu...
Yulianti
Yulianti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Warga Negara Indonesia Asli, yang cinta dengan tanah air Indonesia. Seorang guru SMP Negeri 3 Pseksu, di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

8 November 2022   06:08 Diperbarui: 8 November 2022   07:34 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dokumen pribadi

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan

Bapak Ki Hajar Dewantara atau bernama asli, R.M. Soewardi Soerjaningrat yang merupakan Bapak Pendidikan Nasional, merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam pendidikan bangsa kita, terutama pemikiran-pemikirannya yang sangat maju kala itu  tentang Pendidikan, yang masih sangat relevan sekali hingga kini.

Sebagai tokoh yang hidup dalam masa penjajahan kolonial, Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pahlawan nasional Pendidikan yang tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei, yang membebaskan bangsa Indonesia untuk memperoleh Pendidikan secara bebas dan merdeka, karena di masa kolonial Belanda, pendidikan hanya ditujukan bagi kaum bangsawan dan mereka yang dimanfaatkan sebagai pegawai kolonial pada masa itu dan hanya untuk mendukung ekonomi pada masa itu. Tapi tidak bagi masyarakat bangsa Indonesia.

 

Oleh karena itu, bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia.

Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan, yaitu proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan  (opvoeding) tentang Pendidikan dan pengajaran, hendaknya pendidikan itu bersifat menuntun, yaitu, memberi contoh, membangun semangat dan memotivasi anak seperti semboyan Ki hajar Dewantara " Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani", yangmenuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, sebagai manusia, dan sebagai masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Ki Hajar Dewantara meyakini bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.

Sumber gambar : dokumen pribadi
Sumber gambar : dokumen pribadi

Lalu Menurut Ki Hajar Dewantara, kita harus mendidiklah anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Dimana kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama, Yang bermakna bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing murid, untuk menebalkan prilaku baiknya, dan menghilangkan prilaku atau sifat tidak baiknya.

Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri, sesuai dengan perkembangan zamannya. Agar Pendidikan bisa berlangsung dengan optimal.

Dan, menurut Ki  Hajar Dewantara, dalam mendidik, bersikaplah seperti petani atau tukang kebun, jika anak adalah biji jagung yang di ditanam, maka tanamlah pada tanah yang subur, mendapatkan air dan sinar matahari yang baik, maka sekalipun bibit jagung kurang baik, maka akan tetap tumbuh dengam baik. Dan begitupun, sekalipun biji yang disemai berkualitas baik, namun di tanam dilahan gersang, yang tidak ada pengairan dan sinar matahari, serta mendapat perlakuan dengan baik, maka tidak akan tumbuh dengan optimal. Artinya, peran guru, kondisi lingkungan belajar yang aman dan mendukung, membuat kualitasnya akan menjadi baik, begitupun sebaliknya, diperlukan peningkatan kemampuan guru untuk menghasilkan output pendidikan yang berkualitas. Dan, seperti petani yang dapat menanam bermacam tanaman-tanaman yang berbeda, tentu saja dengan cara yang berbeda, juga dengan guru, setiap anak adalah unik, memiliki karakter yang berbeda, sehingga siswa harus juga diperlakukan sesuai dengan keadaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun