Mohon tunggu...
Mazrin
Mazrin Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Geografi, Universitas Lambung Mangkurat

Saya sangat senang bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penginderaan Jauh: Memantau Bumi Dari Langit

9 Oktober 2025   21:21 Diperbarui: 9 Oktober 2025   21:21 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Penginderaan Jauh?

Secara sederhana, penginderaan jauh merupakan metode ilmiah untuk memperoleh informasi mengenai objek, wilayah, atau fenomena di permukaan Bumi tanpa harus bersentuhan langsung. Proses ini dilakukan dengan mendeteksi serta menganalisis energi yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek di permukaan tersebut (Lillesand, Kiefer, & Chipman, 2015).

Energi yang digunakan umumnya berasal dari gelombang elektromagnetik, seperti cahaya matahari, yang dipantulkan oleh permukaan tanah, air, maupun tumbuhan. Pantulan tersebut kemudian ditangkap oleh sensor yang terpasang pada satelit atau pesawat, dan selanjutnya diubah menjadi data digital yang diolah menjadi citra satelit.

Komponen utama penginderaan jauh

Setiap sistem penginderaan jauh memiliki sejumlah komponen utama yang saling berkaitan dan bekerja bersama. 

1. Sumber Energi
Energi utama dalam penginderaan jauh umumnya berasal dari matahari, yang memancarkan radiasi elektromagnetik ke permukaan Bumi. Pada sistem penginderaan jauh aktif, energi dipancarkan langsung oleh perangkat, seperti radar atau LiDAR, yang mengirimkan gelombang ke permukaan dan merekam pantulannya kembali (Richards, 2013).

2. Atmosfer
Lapisan atmosfer memiliki peran penting dalam proses ini karena sebagian radiasi matahari diserap atau dipantulkan sebelum mencapai permukaan Bumi. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap kondisi atmosfer sangat diperlukan untuk melakukan koreksi terhadap hasil citra satelit (Campbell & Wynne, 2011).  

3. Objek di Permukaan Bumi
Setiap objek di Bumi---seperti tanah, air, hutan, atau bangunan---memiliki sifat pantulan cahaya yang berbeda-beda, dikenal sebagai reflektansi spektral. Perbedaan inilah yang membuat objek pada citra satelit dapat dikenali berdasarkan warna, bentuk, dan teksturnya.

4. Sensor dan Wahana
Sensor berfungsi menangkap pantulan energi dari objek di permukaan Bumi. Alat ini dapat ditempatkan pada berbagai wahana, seperti satelit (contohnya Landsat atau Sentinel), pesawat terbang, maupun drone (Jensen, 2015).  

gambar 1.0 satelit landsat 8.
gambar 1.0 satelit landsat 8.

5. Data dan Analisis
Data yang ditangkap sensor berbentuk digital, kemudian diproses menggunakan perangkat lunak seperti ENVI, ERDAS, atau QGIS untuk menghasilkan citra berwarna dan informasi tematik yang lebih mudah dipahami (NASA, 2023). 

Tahapan dalam penginderaan jauh 

Proses penginderaan jauh tidak sekadar mengambil gambar dari luar angkasa, tetapi melibatkan beberapa langkah ilmiah yang tersusun secara sistematis.

1. Perekaman Data (Acquisition)
Sensor berfungsi menangkap energi pantulan dari permukaan Bumi dan mengubahnya menjadi sinyal digital yang dapat dianalisis.  

2. Koreksi dan Kalibrasi (Processing)
Data awal kemudian dikoreksi dari gangguan atmosfer maupun kesalahan geometrik agar posisi dan ukuran objek sesuai dengan kondisi sebenarnya.

3. Interpretasi (Interpretation)
Citra yang telah diproses selanjutnya dianalisis untuk mengenali berbagai objek atau fenomena berdasarkan warna, bentuk, pola, serta teksturnya.  

4. Penyajian (Output)
Tahap akhir berupa penyajian hasil analisis dalam bentuk peta, diagram, atau laporan tematik yang siap dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

Jenis penginderaan jauh

Berdasarkan sumber energinya, penginderaan jauh dibedakan menjadi dua:

1. Penginderaan Jauh Pasif
Jenis ini memanfaatkan energi alami dari sinar matahari sebagai sumber utama. Energi yang dipantulkan oleh permukaan Bumi ditangkap oleh sensor satelit, seperti pada citra dari Landsat dan Sentinel-2 (European Space Agency, 2022). 

2. Penginderaan Jauh Aktif
Berbeda dengan sistem pasif, penginderaan jauh aktif menggunakan energi buatan yang dipancarkan oleh instrumen seperti Radar atau LiDAR. Teknologi ini mampu merekam pantulan gelombang sendiri, sehingga efektif digunakan pada malam hari maupun di daerah yang tertutup awan (Richards, 2013).

gambar 3.0 ilustrasi perbandingan penginderaan jauh pasif dan aktif.
gambar 3.0 ilustrasi perbandingan penginderaan jauh pasif dan aktif.
Kesimpulan

Penginderaan jauh adalah perpaduan antara ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan manusia memperoleh informasi mengenai permukaan Bumi tanpa perlu melakukan pengamatan secara langsung. Dengan memanfaatkan energi elektromagnetik, sistem ini mampu menangkap, mengolah, serta menampilkan data secara tepat untuk mengenali berbagai karakteristik objek di Bumi.

Setiap unsur dalam penginderaan jauh --- seperti sumber energi, atmosfer, sensor, hingga tahap analisis data --- memiliki keterkaitan yang erat dalam membentuk citra yang bernilai informasi. Prinsip ilmiah di baliknya memperlihatkan bagaimana hubungan antara energi, medium, dan teknologi dapat menghasilkan pengetahuan yang berguna bagi manusia.

Lebih dari sekadar metode pengamatan, penginderaan jauh mencerminkan kemajuan pemikiran manusia dalam memahami lingkungannya secara rasional dan terstruktur. Dengan menguasai dasar-dasarnya, kita bukan hanya mampu melihat Bumi dari jarak jauh, tetapi juga memahami keterhubungan dan dinamika di dalamnya sebagai bentuk kesadaran untuk menjaga keseimbangan planet tempat kita hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun