Mohon tunggu...
Mayzeda FN
Mayzeda FN Mohon Tunggu... Lainnya - hai i am a newbie writer and i'm studying early childhood education

sometimes i really want to write something that often in my mind but its hard to put the word into a beautiful sentence. im trying my best to be a better writer!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengajari Anak Tidak Berbohong dalam Islam

1 Desember 2020   12:22 Diperbarui: 1 Desember 2020   12:27 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika orangtua menemukan ada suatu perilaku yang menyimpang pada anak seperti anak berlaku berbohong atau kecenderunga berbohong, orangtua harus segera mengatasi masalah ini dengan salah satunya mencari faktor penyebabnya, yang kemungkinan kebohongan tersebut disebabkan oleh orangtua sendiri.

perilaku berbohong sendiri adalah perilaku negative yang dimana seseorang menyampaikan sesuatu yang tidak sebenarnya. Perilaku ini memiliki penyebab-penyebab tertentu yang membuat anak berbohong. Salah satu penyebab perilaku berbohong ini adalah Ketika anak memiliki hubungan yang kurang baik dengan orangtuanya dengan orangtua yang kurang memberikan perhatian dan pola asuh yang kurang tepat pada anak. Faktor penyebab lainnya yang menyebabkan anak bertindak berbohong dikarenakan adanya peniruan dari model yang ada dalam lingkungan sekitarnya. Seperti dalam lingkungan tersebut anak meniru orang lain yang juga melakukan bohong dan akhirnya ia menganggap berbohong itu boleh.

Salah satu perilaku yang membuat anak berbohong adalah dari orangtua sendiri yang tanpa sadar orangtua menjadi pemicunya seperti, orangtua seringkali menjanjikan sesuatu pada anak, namun mereka tidak memenuhinya. Ketika anak nangis, orangtua biasanya menghibur anaknya agar berhenti menangis dengan diberikan rayuan akan dibelikan mainan agar saat itu tangisan akan berhenti, maka janji itu hanyalah janji, tidak terwujud. Dalam hal ini memuat anak kecewa dan merasa terbohongi dan muncul kekecewaan. Anak pun dapat mengingatnya karena pada masa anak usia dini mereka memiliki ingatan yang tajam. Dan menjadikan kebohongan orangtua menjadi hal yang biasa bagi anak.

Perilaku kebiasaan bohong bag anak jangan dianggap sebagai karakter yang tidak bisa diubah. Ketika dia terbiasa terbohong pun belum tentu menunjukan akhlak anak yang sebenarnya. Oleh karena itu sikap dan perilaku pada anak harus diajarkan sesuai dengan teladan Rasullullah SAW yang dapat diajarkan pada anak sehari-harinya. Pada hakikatnya adalah keteladanan. 

Sebagaiorangtua untuk mengintervensi anak mereka dengan memberika teladan yang kosisten dan mengajarkannya pada anak-anak mereka. Dengan mengajari untuk tidak berbohong dan menanamkan kejujuran pada anak sebagai sebuah kebaikan yang harus terus meningkat. Orangtua dapat menanamkan kejujuran pada anak dengan memberikan gambaran-gambaran hidup sebagai akibat dari kebohongan. Dan memberikan kisah-kisah teladan Rasul dan Sahabat akan kejujuran pada anak. Orangtua pula dapat memberikan gambaran jika seseorang berperilaku jujur merupakan modal utama seseorang untuk meraih kesukseksan.

Ketika orang dapat menanamkan teladan yang baik bagi anak agar tidak berbohong dan berlaku jujur, maka seorang anak akan menjadi anak yang shalih karena kejujuranya. Selain itu orangtua pula dapat memperlakukan anak sesuai apa yang dilakukan anak, jika di berbohong maka orangtua dapat memberikan hukuman dan jika ia berbuat sebaliknya. Kesimpulannya adalah keteladananlah yang dapat menjadikan tujua mulia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun