Mohon tunggu...
Mayyaza Nafilata
Mayyaza Nafilata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Saya memiliki hobi memasak, dan saya suka berkomunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Resolusi Konflik: Membangun Kembali Solidaritas dalam Organisasi Karang Taruna

30 Maret 2024   16:48 Diperbarui: 30 Maret 2024   16:55 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak lainnya dari konflik yang tidak terselesaikan adalah rusaknya citra dan kredibilitas organisasi, sebagaimana disebutkan oleh Supriyanto (2021). Konflik yang terus menerus dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Karang Taruna, menyebabkan kehilangan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat yang menjadi basis organisasi.

Selain itu, konflik yang tidak diselesaikan juga dapat menghambat program dan kegiatan organisasi. Menurut penelitian oleh Rahmawati (2022), ketika konflik terjadi, sumber daya organisasi cenderung teralihkan untuk menangani konflik tersebut, sehingga mengganggu pelaksanaan program-program yang seharusnya dilaksanakan oleh organisasi.

Membangun kembali Solidaritas

Untuk membangun kembali solidaritas dalam organisasi Karang Taruna, diperlukan upaya konkret untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuka ruang dialog dan komunikasi terbuka yang konstruktif antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Hal ini penting agar semua pihak dapat saling memahami akar permasalahan yang mendasari konflik dan bersama-sama mencari solusi yang terbaik bagi kepentingan bersama.

Jika dialog tidak mampu menghasilkan solusi yang memuaskan, maka mediasi dengan melibatkan pihak ketiga yang netral dan terpercaya bisa menjadi alternatif yang baik. Mediator dapat membantu memfasilitasi proses negosiasi antara pihak-pihak yang berkonflik untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan. Prinsip musyawarah dan mufakat dapat diterapkan dalam menyelesaikan konflik di dalam organisasi Karang Taruna. Melalui musyawarah, diharapkan semua pihak dapat menyampaikan pendapat dan kepentingannya secara terbuka, serta bersama-sama mencapai mufakat yang terbaik bagi kelangsungan organisasi.

Pembinaan dan edukasi juga merupakan langkah penting dalam menangani konflik dan membangun kembali solidaritas dalam Karang Taruna. Organisasi perlu memberikan edukasi kepada anggotanya tentang pentingnya toleransi, komunikasi yang efektif, dan penyelesaian konflik secara damai. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengelola konflik, anggota Karang Taruna dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan dan memperkuat hubungan solidaritas di dalam organisasi (Supriyanto, 2021).

Setelah konflik berhasil diselesaikan, langkah selanjutnya yang penting adalah membangun kembali solidaritas dalam organisasi Karang Taruna. Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan kebersamaan dan memperkuat hubungan antar anggota sehingga organisasi dapat berfungsi secara optimal. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan komunikasi dan interaksi antar anggota melalui berbagai kegiatan bersama seperti pertemuan rutin, diskusi kelompok, atau kegiatan sosial lainnya. Dengan berinteraksi secara aktif, anggota dapat membangun kembali ikatan sosial yang erat dan memperkuat solidaritas di antara mereka.

Selain itu, penting untuk membangun rasa saling percaya dan menghormati antar anggota. Dalam konteks Karang Taruna, kepercayaan dan penghargaan antar sesama anggota merupakan fondasi utama dalam membangun solidaritas yang kokoh. Dengan saling menghormati dan mempercayai satu sama lain, anggota akan merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk bekerja sama demi kepentingan bersama.

Menciptakan suasana yang kondusif bagi tumbuhnya semangat kebersamaan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Suasana yang hangat, inklusif, dan mendukung akan memperkuat rasa solidaritas di antara anggota. Organisasi Karang Taruna dapat menciptakan lingkungan yang positif melalui berbagai kegiatan sosial, pelatihan, atau pengembangan diri yang dapat mempererat hubungan antar anggota.

Terakhir, memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anggota yang berprestasi dan berkontribusi positif bagi organisasi juga dapat menjadi cara efektif dalam membangun kembali solidaritas. Penghargaan tersebut dapat berupa pengakuan atas kontribusi mereka, pemberian sertifikat atau penghargaan, atau bentuk apresiasi lainnya yang dapat meningkatkan motivasi anggota untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.

Konflik dalam organisasi Karang Taruna merupakan hal yang lumrah dan tidak dapat dihindari. Namun, dengan upaya resolusi yang tepat dan komitmen dari semua pihak terlibat, konflik tersebut dapat diatasi. Penting untuk membangun kembali solidaritas sebagai langkah untuk mengembalikan fungsi organisasi Karang Taruna sebagai wadah bagi pemuda untuk berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan desa/kelurahan. Solidaritas yang kuat akan membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi anggotanya dan masyarakat setempat secara keseluruhan. Oleh karena itu, dengan menjaga komitmen dan kerja sama antar anggota, organisasi Karang Taruna akan dapat terus menjadi pilar yang kokoh dalam memajukan masyarakat lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun