Apakah image sebuah masjid terlintas di pikiran apabila membincangkan negara satu ini? Imaji animasi seru, Gunung Fuji indah, bunga sakura bermekaran, atau kuil Buddha/Shinto hampir pasti mengisi ruang kepala kita.
Pernah enggak, ya, mendengar tentang masjid pertama di Negeri Matahari Terbit itu? Ingin tahu lebih lanjut? Mari kita simak empat fakta menarik tentang Masjid Kobe.
Masjid Kobe adalah masjid pertama yang dibangun di Jepang. Masjid ini berlokasi di area Chuo-Ku (Chuo ward) di kota Kobe di prefektur Hyogo.
Dilansir penjelasan video dalam situs web resmi Kobe Muslim Mosque, kobemosque.com, pada tahun 1928 seorang pedagang asing bernama M.K.A. Bochia mengajukan proposal untuk mendirikan masjid di kota Kobe. Dari hasil proposal itu serta sumbangan dana dari berbagai pihak, pembangunan masjid dapat dimulai.
Ini 4 fakta menarik dari Masjid Kobe
Pertama, masjid tertua dan pertama yang dibangun sebagai tempat beribadah di Jepang.
Dengan implementasi kebijakan modernisasi di bawah Kaisar Meiji pada pertengahan abad ke-19, banyak orang asing mengunjungi Jepang untuk tujuan berdagang. Di antara mereka adalah para pedagang yang menganut agama Islam.
Sejak itu Jepang semakin terbuka dengan masuknya pengaruh asing. Seiring dengan semakin besarnya komunitas muslim di kota ini mendorong ide untuk membangun tempat beribadah.
Pembangunan masjid dibiayai oleh kaum pedagang India, Turki, dan muslim Tatar yang mengasing ke Jepang setelah revolusi Rusia tahun 1918. Masa depresi ekonomi di Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia kesatu menjadi kendala pembangunan masjid.
Namun berkat usaha dari M.A.K. Bochia, Ferozuddin, A.A. Karim, asosiasi muslim Turki Tatar Kobe, serta bantuan dana dari berbagai donor lainnya, masjid pertama di Jepang ini berhasil didirikan.
Dilansir dari kobemosque.com, masjid Kobe atau dipanggil juga dengan nama Masjid Muslim Kobe resmi dibangun saat peletakan batu pertama pada tahun 1934. Masjid ini secara formal dibuka dengan melaksanakan salat Jumat pertama pada tanggal 2 Agustus tahun 1935.
Kedua, masjid Kobe didesain oleh seorang arsitek asal negara Republik Ceko.
Ketiga, masjid Kobe menjadi salah satu tempat mengungsi dan berlindung.
Pada saat Perang Dunia ke-2, serangan udara menghantam penduduk di kota Kobe. Masjid Kobe–yang menjadi salah satu dari sedikit bangunan yang tetap berdiri, menjadi tempat berlindung dari serangan udara dan menjadi tempat mengungsi bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.
Keempat, Miracle Mosque.
Dinamakan `Miracle Mosque` karena bangunan tiga lantai ini selamat dari serangan udara pada Perang Dunia kedua dan tidak runtuh pada saat terjadinya gempa bumi besar (Great Hanshin-Awaji earthquake) pada tahun 1995. Sekarang ini berdirinya masjid Kobe dapat dilihat sebagai simbol koeksistensi damai umat dari berbagai agama serta dari berbagai kepercayaan berbeda di Jepang.
Menyentuh dan menarik, ya. Selain sebagai tempat beribadah, masjid Kobe juga telah terbukti sebagai tempat yang aman untuk semua umat yang memerlukan.
Bagi yang kebetulan berkunjung ke kota Kobe, silakan untuk mampir.
***
Referensi:
神戸ムスリムモスク Kobe Muslim Mosque. https://www.kobemosque.com/ (Video dan laman: About Us).
Kobe Station. https://www.kobestation.com/kobe-mosque-and-halal-food-in-kobe/
Kobe Kitano Ijinkan Tourist Information Site. https://www.ijinkan.net/kanko/13550
Abu Bakr Morimoto, translated by Iskandar Chowdhury, prepared by Prof. DR. Salih Samarrai `Islam in Japan Its Past, Present and Future`. https://dr-samarai.com/wp-content/uploads/2020/02/43_Islam_in_Japan_Abu_Bakr_Morimoto.pdf. (Halaman 24).
Profesor Hirofumi Tanada, Waseda University Japan. ‘Ever growing Muslim community in the world and Japan’. https://www.waseda.jp/top/en/news/53405
The Asahi Shimbun (Japanese National Newspaper) `Japan home to a growing Muslim presence as it embraces change`. https://www.asahi.com/sp/ajw/articles/14903765#:~:text=Hirofumi%20Tanada%2C%20professor%20emeritus%20of,from%20only%2015%20in%201999.
クリスチャンセンター神戸バイブルハウス Christian Center Bible house. https://kbh-bible.jp/events/event/第2回-ムスリムモスク訪問
Ahmad Shiozaki Yuki. `The Muslim Society in Japan: Their Interaction with the Japanese Society`. EJournal UM. https://ejournal.um.edu.my>article>download (PDF). [Untuk mengakses artikel ini bisa tulis nama penulis dan judul artikel di search engine dan bisa download].
DBpedia. Jan Josef Švagr. https://dbpedia.org/page/Jan_Josef_%C5%A0vagr & Abdullatif Al Fozan Award for Mosque Architecture https://mnaber.org/en/contact/176
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI