Jangan nulis di kompasiana kalo masih belum bisa menulis dengan benar(?). Duuhh... apa benar begitu? harus sudah pintar menulis baru boleh memposting tulisan di Kompasiana? Gimana dengan tata bahasa ditulisan ini? masih jauh dari sempurnalaaaa. Membaca tulisan teman-teman di Kompasiana seperti membaca artikel berbayar yang ditulis oleh seorang penulis profesional berbakat. Saya jadi malu tiap kali ingin memposting tulisan di Kompasiana. Apa pantas tulisan yang amburadul ini muncul di Kompasiana?
Kompasiana dulu dan sekarang sangat jauh berbeda. Akun pertama saya di Kompasiana dibuat akhir tahun 2009. Akun yang sudah tidak pernah saya buka lagi, bahkan saya sudah lupa nama akun dan passwordnya. Dulu saya termasuk PeDe untuk menuangkan berbagai macam tulisan. Puisi, curhatan, amarah, pujian, semua saya posting tanpa rasa malu. Jumlah kompasianerpun masih sedikit dan bahkan beberapa wajah bisa saya hapal karena tulisan mereka seringkali jadi HL. Sekarang saya mencoba membuka lagi www.kompasiana.com dan buat akun baru. Heuummm... tampilannya sekarang jauh berbeda. (maaf kalo koment nya udik). Kayak orang yang terbangun dari tidur panjang. Tampilan dan tulisan di Kompasiana sekarang keren-keren. Seperti membaca tulisan seorang profesional. Tata bahasa tertata rapi, menggunakan EYD yang benar, infonya uptodate, desain web nya jg apik.
Huufffhhhhtt.. what about me? Disaat semua kompasianer memposting tulisan dengan judul-judul yang ga kalah keren dengan judul di media-media berbayar, saya masih saja tersendat dalam kata-kata. Tulisan saya masih seperti orang yang lagi curhat difesbuk, hehehe.. Bahasa yang tidak sesuai EYD dan amburadul, membuat saya malu untuk nulis lagi disini. Walaupunbegitu saya tetap ingin menulis dan menuangkan perasaan dan pendapat saya disini sesuai dengan kapasitas saya sebagai seorang Mayraa Lova. Nulisnya sambil tutup muka. Maluuuu.... hehehe semoga kesalahan penulisan dan ketidaknikmatan dari tulisan ini dapat dimaafkan yaa..
salam piss^^
Mayraa Lova