Istirahat Bukan Egois: Pentingnya Self-Care Bagi Konselor
Oleh: Maylisya Nanda Safira, Adhi Krisna Maria Agustin
Program Studi BK, FKIP, UKSW Salatiga.
Di tengah kesibukan membantu orang lain, konselor seringkali mengabaikan kebutuhan self-care mereka sendiri. Ironisnya, profesi yang berfokus pada kesehatan mental ini kerap kali melupakan kesehatan mental mereka sendiri. Self-care konselor adalah upaya aktif dan berkesinambungan yang dilakukan konselor untuk memelihara kesehatan mental, fisik, dan emosional mereka. Ini penting karena konselor seringkali terpapar stres dan kelelahan akibat tuntutan pekerjaan mereka yang tinggi. Tak heran, banyak orang yang terjebak dalam siklus stres dan kelelahan tanpa henti. Istirahat dan self-care sering kali dianggap sebagai tindakan egois dan buang-buang waktu. Namun, anggapan ini keliru.
Mengapa Self-Care Penting bagi Konselor?
Nah karena, Mencegah kelelahan dan burnout Konseling adalah pekerjaan yang menuntut secara emosional. Self-care membantu konselor menjaga keseimbangan dan mencegah kelelahan.Meningkatkan kualitas layanan konselor yang terawat dengan baik lebih mampu memberikan layanan yang berkualitas dan berempati kepada klien.Menjadi teladan bagi klien konselor yang mempraktikkan self-care menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan mental kepada klien.Meningkatkan kesehatan mental dan emosional konselor self-care membantu konselor mengelola stres, kecemasan, dan depresi. Perlunya dikesampingkan Merawat diri sendiri bukan egois, melainkan kebutuhan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik agar dapat memberikan layanan terbaik kepada klien.
eori Hierarki Kebutuhan Maslow, Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum mereka dapat mencapai kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan tempat tinggal harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kita dapat fokus pada kebutuhan yang lebih tinggi seperti aktualisasi diri. Self-care membantu kita memenuhi kebutuhan dasar ini dan memungkinkan kita untuk mencapai potensi penuh kita. Ada juga Teori kelelahan mental menyoroti pentingnya istirahat dan pemulihan bagi otak manusia.Â
Dalam konteks self-care, kegiatan seperti tidur yang cukup, meditasi, atau beristirahat dari pekerjaan yang menuntut secara mental sangat penting untuk mencegah kelelahan dan menjaga kinerja kognitif yang optimal. Pentingnya Menemukan Keseimbangan Self-care bukan tentang melakukan semua hal di atas setiap hari.Â
Yang terpenting adalah menemukan keseimbangan antara tanggung jawab dan kebutuhan pribadi. Mulai dengan langkah kecil. Luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk melakukan sesuatu yang Anda sukai dan yang membuat Anda merasa lebih baik. Self-care adalah perjalanan, bukan tujuan. Akan ada hari-hari ketika Anda tidak dapat melakukan banyak hal, dan itu tidak apa-apa. Yang terpenting adalah berkomitmen untuk merawat diri sendiri dan menjadikan self-care sebagai bagian dari gaya hidup Anda.
Ingatlah, istirahat bukan egois. Self-care adalah kebutuhan, bukan pilihan. Konselor yang terawat dengan baik lebih mampu membantu orang lain. Mari kita bersama-sama membangun budaya self-care di dunia konseling. Memprioritaskan self-care bukan hanya tanggung jawab konselor, tetapi juga tanggung jawab komunitas. Kita semua perlu mendukung konselor dalam menjaga kesehatan mental mereka agar mereka dapat terus memberikan layanan yang terbaik bagi klien.
SUMBER :
http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf