Mohon tunggu...
Maydita Alifhika Syafira
Maydita Alifhika Syafira Mohon Tunggu... Mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 24107030046

Panggil saja Maydita, anak yang suka sekali jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Antara Perjalanan Fisik dan Spiritual: Bukit Turgo

26 Mei 2025   14:23 Diperbarui: 26 Mei 2025   14:23 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto di petilasan Syekh Jumadil Kubro - Dokumentasi Pribadi)

Setelah mendaki selama kurang lebih 2 jam, udara menuju puncak mulai berbeda. Akses menuju petilasan Syekh Jumadil Kubro bisa melalui goa buatan Jepang maupun tangga yang curam. Dari pos 2, puncak bukit turgo (petilasan Syekh Jumadil Kubro) dapat ditempuh dengan waktu 3 menit saja. Saat sampai di area petilasan, banyak pengunjung yang sedang berziarah dan memanjatkan doa. Di sinilah, menurut kepercayaan warga, Syekh Jumadil Kubro melakukan semedi dan menyatu dengan alam. Bapak Mahfudz menjelaskan bahwa ini adalah petilasan, bukan makam. "Ini bukan makam. Ini maqom. Jasadnya tidak disemayamkan di sini, tapi tempat ini diyakini sebagai tempat tirakat dan tempat semedi beliau", ucapnya.

Setelah 1 jam menikmati pemandangan diatas puncak dan berdoa disana, saya mulai siap siap untuk perjalanan turun. Perjalanan turun terasa lebih ringan, meski lutut kadang terasa bergetar. Saya menjadi kloter terakhir yang turun, namun saya menemukan goa buatan jepang lagi yang tersembunyi. Saya juga menemukan jalan alternatif untuk turun menuju ke area parkir, tanpa melewati area masuk tangga pendakian. Di sepanjang jalur, banyak pengunjung yang mulai naik dan menyapa dengan senyum. Sesampainya dibawah, saya menyempatkan untuk beristirahat sejenak dan berfoto sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke Kota.

(Setelah mendaki Bukit Turgo - Dokumentasi Pribadi)
(Setelah mendaki Bukit Turgo - Dokumentasi Pribadi)

Tracking santai di Bukit Turgo menuju petilasan Syekh Jumadil Kubro menawarkan pengalaman yang sangat unik. Tempat ini menggabungkan kegiatan fisik, keindahan alam, dan nilai spiritual. Bukit Turgo mengajarkan bahwa perjalanan bukan hanya soal tujuan akhir, tapi juga soal proses, kesabaran, dan rasa hormat. Bagi pendaki pemula, tempat bisa menjadi titik awal untuk mengenal medan tanjakan membangun ketahanan fisik, dan memulai petualangan mendaki. Bagi peziarah, tempat ini menjadi ruang kontemplasi dan tempat ziarah yang sarat makna. Dengan menjaga sikap dan menghormati nilai-nilai lokal, pengalaman di Bukit Turgo akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun