"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman", itulah penggalan lagu Koes Plus yang berjudul 'Kolam Susu'. Lagu tersebut menjadi inspirasi banyak orang. Salah satunya orang-orang yang bergerak di sektor pertanian.
Dalam banyak literatur, tanah di Indonesia merupakan lahan-lahan yang subur. Bukan saja faktor letak Indonesia yang berada di lintasan khatulistiwa, tapi faktor gunung merapi yang mengelilingi kepulauan di Indonesia juga menjadi berkah tersendiri. Manusia Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai bangsa yang agraris.
Namun, gelombang urbanisasi dan modernitas membuat pertanian tidak lagi menjadi daya tarik. Indonesia yang dulunya dikenal sebagai negara pengekspor hasil pertanian, sekarang menjadi negara yang bergantung pada ekspor. Selain itu, tuntutan modernitas yang menyentuh hampir semua lini, membuat petani-petani tradisional harus berhadapan dengan mesin-mesin yang tidak bernyawa.
Tuntutan zaman memang menuntut petani Indonesia dekat dengan teknologi. Mulai dari proses produksi hingga proses distrubusi. Kecakapan petani di belahan dunia lain dijadikan roh model bagi pertanian modern Indonesia.
Sayangnya, percepatan peralihan teknologi modern pertanian tidak sebanding lurus dengan bekal pengetahuan yang dimiliki petani. Harapan memajukan pertanian dengan efesiensi waktu melalui pendekatan teknologi malah membawa bencana baru.
Dalam kesempatan berdialog dengan masyarakat Klaten (27/10/2018) yang mayoritas petani, Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menampaikan harapannya. SBY berharap semua stakeholder tidak hanya memikirkan memajukan pertanian. Karena kalau hanya memajukan pertanian, butuh waktu untuk penerapannya. Sementara kebutuhan harian para petani tidak bisa hanya diasupi oleh ilmu dan teori belaka.
Oleh sebab itu, menurut SBY kesejahteraan petani adalah hal yang harus menjadi fokus utama. Ketika petani sejahtera, maka semua orang tidak lagi enggan untuk memilih jalan hidup sebagai petani. Kedua, jika para petani di Indonesia sejahtera, maka anak keturunannya dapat menimba ilmu setinggi-tingginya. Dari situ diharapkan kedepannya permasalahan ketertinggalan teknologi dalam sektor pertanian dapat dikejar.
Jika kesejahteraan petani yang menjadi goal, maka kemajuan sektor pertanian akan tumbuh seiring waktunya. Kata bijak mengatakan, 'proses tidak akan mengkhianati hasil'.