Mohon tunggu...
Yudhista Aditya Prastowo
Yudhista Aditya Prastowo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa senior di sebuah kampus swasta di Malang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

EPA, Program ke Jepang untuk Calon Perawat dan Careworker

13 April 2014   08:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berdasarkan Kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi / Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement atau lebih sering disebut sebagai program EPA, sejak tahun 2008 Jepang mulai menerima calon perawat dan careworker dari Indonesia.

Jumlah calon perawat dan careworker dari Indonesia hingga angkatan ke-enam yang telah diberangkatkan ke Jepang hingga Agustus 2013 lalu telah mencapai 1050 orang.

Sejak angkatan ke-empat, bekal persiapan berupa pemelajaran bahasa Jepang tersebut dilakukan di Indonesia. Setelah menjalankan program pelatihan selama 3 bulan untuk angkatan ke-empat, 5 bulan untuk angkatan ke-lima dan ke-enam, mereka berangkat ke Jepang dan mengkuti pelatihan pelajaran bahasa Jepang lanjutan selama 6 bulan. Setelah menyelesaikan rangkaian kursus bahasa Jepang ini calon perawat dan careworker ini ditugaskan ke rumah sakit maupun instalasi terkait lainnya.

Dalam beberapa tahun ini Jepang mengalami penurunan jumlah kelahiran. Di lain sisi telah terjadi peningkatan usia rata-rata masyarakat sehingga dibutuhkan lebih banyak perawat atau pun careworker bagi lansia. Namun sayang, jumlah sumber daya perawat dan careworker di negara ini tidak mencukupi sehingga hal ini menjadi masalah sosial.

Kehadiran calon perawat dan careworker dari Indonesia ini diharapkan menjadi solusi yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Pada akhir bulan November tahun ini pelatihan bagi calon angkatan ke-tujuh akan diselenggarakan selama 6 bulan di Pusat Pengembangan dan Pemberdaya Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata (P4TK) yang berada di Jakarta Selatan. Selain berbekal bahasa, mereka juga dilengkapi dengan pengetahuan umum mengenai sosial dan budaya masyarakat Jepang. Selama pelatihan mereka juga diwajibkan untuk mengulang pelajaran yang sudah dipelajari dan menyusun rencana belajar agar dapat mandiri di Jepang.

Ditargetkan, setelah mengikuti pelatihan selama 6 bulan, para calon akan mencapai kemampuan berbahasa Jepang setara dengan tingkat pemula atau setara dengan level N4 Japanese-Language Proficiency Test (JLPT).

Selama 6 bulan, para calon akan tinggal bersama di asrama pusat pelatihan untuk hidup dan belajar bahasa Jepang bersama-sama.

Salah satu keunikan dari angkatan pekerja ini, adalah kekompakan mereka. Di awal pelatihan mereka langsung membuat kelompok untuk saling membantu serta membuat perencanaan kegiatan seperti belajar bersama, olahraga, dan kegiatan lainnya. Meskipun periode pelatihan ini hanya berlangsung selama 6 bulan, tinggal bersama di asrama, belajar bahasa Jepang setiap hari dan melakukan kegiatan lain bersama akan menjadi kenangan tak terlupakan dalam perjalanan kehidupan mereka.
[NUANSA]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun