Mohon tunggu...
Mayang Suci
Mayang Suci Mohon Tunggu... Perawat

your future nurse who create a life that feels good on the inside, not just looks good on the outside.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keperawatan Adaptif, We can Doit Ners

8 Oktober 2025   22:53 Diperbarui: 8 Oktober 2025   22:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agile Leadership, sumber google

Era Ketidakpastian dalam dunia kesehatan kini sedang terjadi. Begitu banyak transisi dalam dunia kesehatan yang mengharuskan kita dalam menjadi leader turut serta dalam adaptasi tersebut. Teknologi, krisis tenaga kesehatan, pandemi yang sudah kita lalui menjadi contoh transisi dunia kesehatan di era ketidakpastian. Sehingga menjadi leader yang adaptif bukan lagi sebuah pilihan melainkan sebagai kebutuhan untuk tidak tertinggal dalam jaman yang semakin berubah.Kepemimpinan yang adaptif atau agile leadership dapat menjadi pilihan atau keharusan dalam situasi saat ini. Situasi pandemi yang menjadi contoh bahwa dunia kesehatan kini semakin kompleks dengan berbagai penyakit baru, menuntut kita untuk semakin beradaptasi, fleksibel dengan tekanan, beban kerja dan teknologi yang tidak biasa digunakan sebelumnya. Tidak mudahnya kita beradaptasi dengan situasi kompleks ini terkadang membuat beberapa menyerah dan memilih dalam zona nyamannya, tetapi apakah dunia keperawatan akan terus dipandang monoton dan tidak berperan besar dalam dunia kesehatang global? tentu tidak, kita harus berubah ke arah yang lebih baik. Semua tantangan besar tersebut harus menjadikan perawat bertransisi, bertransformasi dengan keilmuan dan teknologi yang tidak biasa. Harapan dan usaha yang dilakukan saat pandemi telah mewujudkan sebuah hasil yang tidak biasa setelahnya, seperti tele-health, electronic medical record yang sangat membantu dalam akses pelayanan kesehatan.Transisi di era ketidakpastian tersebut, tentunya harus dilewati dengan agile leadership dalam menciptakan tim yang kompeten pula. Tidak mungkin tercipta tim yang kompeten, inovatif, dan mudah beradaptasi tanpa ada pembimbing yang mengarahkan. Kepemimpinan adaptif atau agile leadership ini lebih menekankan kolaborasi, inovasi, komunikasi yang transparan dengan tim, dan pengarahan keilmuan terbaru untuk mengatasi permasalahan yang ada. Pemecahan masalah dilakukan secara transparan, pengembangan ide-ide tim ditampung untuk dipertimbangkan, berinovasi dengan belajar dari kegagalan dan mendorong tim untuk tidak takut untuk mencoba pendekatan yang lebih baik, walaupun mungkin ada skema kegagalan. Kepemimpinan ini terus menghargai tim sebagai jiwa-jiwa yang berkompeten sehingga harapannya dapat menjadi motivasi dalam perbaikan di setiap langkah tiap anggota tim. Seorang leader tentu harus memotivasi anggota timnya, sehingga tercipta rasa keutuhan, dihargai dalam proses keberhasilan dan kegagalan, hingga tercipta tim yang kompeten, inovatif, percaya diri, dan loyal terhadap organisasi.
Lebih dari itu, pemimpin adaptif memahami bahwa setiap anggota tim memiliki potensi.Mereka dihargai bukan hanya karena kemampuan teknisnya, tetapi juga karena semangat dan dedikasinya. Dengan memberi kepercayaan dan motivasi, pemimpin adaptif menumbuhkan rasa percaya diri, keutuhan, dan loyalitas dalam tim. Di era yang serba cepat dan penuh tantangan ini, kita membutuhkan lebih banyak pemimpin seperti itu, yaitu pemimpin yang bukan hanya pandai memerintah, tetapi juga mampu mendengarkan, menyesuaikan diri, dan menginspirasi perubahan. Karena pada akhirnya, kepemimpinan adaptif bukan sekadar tentang mengelola tim, tetapi tentang menumbuhkan manusia di dalamnya, agar setiap langkah kecil membawa dunia keperawatan menuju masa depan yang lebih tangguh, inovatif, dan penuh harapan.
Marilah kita menjadi agent perubahan Ners, melakukan secara adaptif untuk semakin berkembang menjadi lebih kompeten di era ketidakpastian ini. We can do it.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun