Mohon tunggu...
Maya Indah KS
Maya Indah KS Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Seorang ibu yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel "Azab Penjual Perawan"

20 Februari 2018   13:00 Diperbarui: 20 Februari 2018   13:36 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Novel pertama: "Azab Penjual perawan" Sekian lama Aku hanya jadi pemerhati perjalanan Ibuku yang suka menulis di buku harian atau buku agenda. Bahkan Aku pernah melihat Ibuku menangis saat Aku kecil tanpa sengaja merobek buku agenda yang kertasnya Aku jadikan membuat kapal-kapalan. Saat itu Aku belum paham isi tulisan Ibuku. Aku sudah membuat airmata Ibu saya keluar, bahkan mungkin sering membuat Ibu menangis. 

Maafkan aku Ibuku tersayang... Seiring jaman semakin modern, di lengkapi fasilitas hand phone, akun Facebook di buat, aku mulai mengikuti kegiatan apa saja yang Ibu ikuti, sampai aku tahu bahwa Ibuku rajin menulis dan cerita di group online. Sangat di sayangkan ketika cerita itu hanya di baca tapi tidak bisa di abadikan. Aku mulai ajak Ibuku agar membuat group sendiri, supaya cerita tidak hilang dan Ibuku bebas berapresiasi dengan karyanya. 

Saat aku melihat perjuangan Ibuku membuat novel pertamanya, aku pesimis dan tidak mendukung, bahkan aku abaikan dan tidak memperhatikannya karena kesibukan aku yang harus kerja. Tak pernah di sangka, Ibuku berhasil membuat cetak novel, dan di bantu Penulis hebat Bapak Agung Webe, cerita Ibuku masuk Digital google play book. 

Banyak sekali apresiasi yang positif dan bagus untuk Ibu saya, banyak sekali yang mendoakan Ibuku sukses jadi penulis, bahkan novelnya laris terjual. Novel dengan judul Azab penjual perawan, berhasil menjadi novel pertama di group Cerita Keren dan Misteri [CEKERMI]. Rasa bangga aku apresiasikan untukmu Ibu... Group CEKERMI sudah menghasilkan depalan penulis, dan ceritanya masuk Digital google play book, dan cetak novel. Ibuku tidak pernah berpikir untuk bisa sukses sendirian, beliau mampu mengajak penulis pemula untuk bisa mewujudkan impiannya untuk jadi penulis dan bisa cetak novel. 

Dari seorang TKW, dari seorang penjual asongan, seorang istri yang hanya di rumah, Ibuku bisa mewujudkan impian mereka memiliki novel sendiri. Aku berharap besar Ibuku bisa sukses seperti penulis-penulis lainnya, dan terus berbagi ilmu untuk semua member CEKERMI. Semoga CEKERMI tetap di hati dan sukses, dan ceritanya bisa go Internasional. Aamiin. Terimakasih untuk Kompasiana. Com yang sudah berkenan dan menerima apresiasi dari kami, dan mengijinkan postingan ini. Sukses terus untuk Kompasiana. Salam hangat Ferdinan Ranggi Kusuma (Ketua CEKERMI)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun