Akhir-akhir ini di gemparkan seorang pegawai negeri Uganda saat meninggal dunia dia dikuburkan dengan banyak uang tunai sebesar 200 juta shilling Uganda, atau setara dengan USD 55.000 , dan setara dengan Rp790 juta di dalam peti matinya.
Dilansir oleh media sosial Instagram indozone.id, pria tersebut bernama "Charles Obong" yang berusia sekitar 52 tahun saat kematiannya, dan menjabat sebagai seorang pejabat kementerian Pelayanan Publik selama satu dekade (2006-2016) dan sebagai seorang politisi yang juga sebagai seorang tindak pidana korupsi.
Pria tersebut meninggal 5 tahun lalu yakni pada tanggal 17 Desember 2016, dan sebelum meninggal dunia dia berpesan kepada sang istri agar ketika dia meninggal nanti dikuburkan bersama dengan uangnya dan istrinya pun memenuhi permintaannya.
Pria tersebut memiliki tujuan yang sangat unik agar saat meninggal nanti dikuburkan bersamaan dengan uangnya yakni, untuk 'menyuap' atau 'menyogok' tuhan atas dosa-dosanya yang telah diperbuat semasa hidupnya di dunia, karena Obong tidak mau masuk neraka. Bukan hanya uang dalam peti matinya juga dimasukkan logam yang memiliki harga mencapai lebih dari USD 5 juta atau setara dengan Rp 71 Miliar karena, Ia sangat yakin dengan hartanya ia masih berguna dikehidupan selanjutnya setelah meninggal dunia.
Namun, setelah pemakaman berjalan sepekan terjadi kontroversial dan makam Charles Obong pun digali kembali. Kemudia, harta yang dibawanya meninggal dunia diambil kembali untuk dikembalikan kepada pihak keluarganya.
Apakah pria tersebut gagal menyuap Tuhan ? Tentu saja ini pertanyaan konyol yang tidak masuk akal. Meninggal dunia dikuburkan dengan penuh kedamaian dan do'a jauh lebih indah dan berharga dibandingkan harta, bukan begitu ?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI