Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Capek, Dengar Kamu Mengeluh Terus

1 September 2020   02:40 Diperbarui: 2 September 2020   12:41 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menyangkal Keadaan Orang Lain

Judul tulisan di atas merupakan sepenggal kalimat jawaban atau respon yang terlontar dari seorang sahabat saya, ketika ia mendengarkan curahan hati (curhat) dari salah seorang tetangganya yang mengalami kesulitan ekonomi. 

Dari percakapan yang terjadi, sepintas saya menangkap bahwa sejak pagi hingga sore hari itu, si tetangga bersama anggota keluarga yang lain, belum mengisi perut dengan makanan apapun. Maksud hati, ingin berbagi untuk mendapatkan solusi, apadaya omelan yang didapat.

Sadar atau tidak, apa yang dilontarkan oleh sahabat saya dalam penggalan cerita di atas, kerap juga dilontarkan oleh kita semua. Apalagi, keluh kesah itu kita dengar dari mulut pribadi yang sama saja. 

Bukan hanya capek tapi kadang kita merasa bosan, geram, dan  jengkel. Akan tetapi, tahu kita bahwa dengan reaksi negatif yang diperlihatkan, secara tidak langsung kita telah menyangkal keadaan orang lain?

Akibat Tidak Mendengarkan Keluhan Orang Lain

Perasaan "tidak didengarkan, ditolak, dan terasingkan", kerap kali melahirkan persoalan yang amat beresiko bagi mereka yang mengalaminya. Tak jarang, dari antara mereka itu, ada yang putus asa, stres, hilang kendali, bahkan bunuh diri karena kenyataan pahit, suram, kelam, dan gelap yang dialami tidak tertemukan titik terang yang dapat membawa mereka keluar dari sana. 

Pribadi-pribadi tertentu yang awal mulanya dipandang sebagai malaikat bahkan Tuhan yang dapat menolong justru membuat mereka semakin terkulai, patah, dan mati.

Melihat betapa serius akibat yang ditimbulkan dari cara kita dalam merespon persoalan orang lain maka, amat penting untuk belajar mendengarkan dengan dewasa dan bijak setiap keluhan yang sampai ke telinga kita. 

Cara kita dalam merespon suatu persoalan yang dialami oleh orang-orang yang ada di sekitar, tidak hanya membuat mereka menemukan jalan keluar bagi masalah-masalah yang dihadapi tetapi lebih daripada itu adalah memperoleh kembali daya, kekuatan, semangat, dan roh bagi hidupnya yang sempat terseok-seok, lunglai, bahkan ambruk.

Kita boleh saja merasa capek dan jengkel pada saat mendengarkan keluhan orang lain akan tetapi melalui kegiatan itu sebenarnya kita mendapatkan pelajaran-pelajaran hidup yang amat berharga bagi diri sendiri seperti:

1. Belajar Memahami dan Menerima Kenyataan Hidup Orang Lain

Tanggapan positif atas setiap persoalan yang dialami oleh pribadi-pribadi yang membutuhkan pertolongan, menunjukkan bahwa kita memahami, mengerti, dan menerim kenyataan hidup yang mereka alami. 

Maka, setiap kali berhadapan dengan orang-orang demikian, bayangkan saja dan bertanya dalam hati, bagaimana kalau kita yang mengalami hal demikian. Apakah kita hanya akan tinggal diam dan tidak mencari jalan keluar?

Mereka yang senantiasa mengeluh, bukannya tidak mau berusaha, tetapi dari keluhan-keluhan yang ada, sebenarnya tersirat dan terselip di sana, harapan untuk menemukan jalan keluar. Mereka membutuhkan sumbangan banyak hal untuk masalah-masalah yang menimpa. Mereka membutuhkan ide, pandangan, petunjuk, saran, atau hal baik lainnya atas peristiwa hidup yang dialami.

2. Menjadi Penolong Bagi yang Lain

Persoalan yang kita alami selama ini adalah kita selalu merasa tak punya apa-apa untuk dapat diberikan kepada setiap mereka yang datang dan mengeluh. 

Soal memberi selalu kita kaitkan dengan materi atau harta yang dimiliki. Kita lupa bahwa kita memiliki pikiran yang seandainya digunakan dengan secerdas, sedewasa, dan sebijak mungkin, dapat melahirkan kekayaan-kekayaan yang luar biasa berguna bagi orang lain. 

Kita lupa bahwa dari pikiran yang tenang dan jernih akan lahir ide, gagasan, pandangan, petunjuk, dan saran yang brilian yang jauh lebih berharga dan berguna bagi orang lain, bila dibandingkan dengan harta apapun.

Setiap tanggapan positif atas suatu persoalan yang dialami oleh orang lain, kerap juga dipandang sebagai bagian dari doa dan begitu sebaliknya, setiap tanggapan negatif yang kita hadirkan atas persoalan yang dialami orang lain merupakan kutukan yang amat mematikan mereka. 

Oleh karena itu, sekiranya kita tidak memiliki apa-apa untuk menolong orang lain, mari kita menanggapi mereka dengan pikiran yang positif. 

Semoga melalui pikiran positif yang diyakini sebagai bagian dari doa itu, datanglah malaikat-malaikat penolong bagi saudara-saudara yang membutuhkan uluran tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun