Mohon tunggu...
Laborator
Laborator Mohon Tunggu... Pekerja

Juara 2 Blog Competition Bersama BRI Tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Games

Mengapa Game Membuat Kita Ketagihan? Ini Dia Rahasianya!

3 Juli 2025   07:04 Diperbarui: 3 Juli 2025   07:04 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Beranda Game Mobile Legend (Sumber: Dokpri.)

Saya sering menghabiskan waktu yang cukup lama Ketika bermain game, apakah ada teman-teman yang pernah mengalami hal yang sama? Pernahkah kita merasa waktu berlalu begitu cepat saat bermain game? Tiba-tiba sudah jam 2 pagi, padahal tadi niatnya cuma main sebentar. Fenomena kecanduan game ini bukan tanpa alasan. Para pengembang game punya "senjata rahasia" yang membuat kita betah berlama-lama di depan layar. Mari kita bedah tuntas mengapa game begitu membuat banyak orang candu.

Sistem Level dan Reward

Salah satu alasan paling kuat mengapa game bisa membuat kita ketagihan adalah sistem level dan reward yang dirancang dengan sangat cerdik. Bayangkan ini: kamu memulai sebuah game dari nol, karaktermu lemah, dan tantangan terasa berat. Tetapi, setiap kali kamu berhasil menyelesaikan misi, mengalahkan musuh, atau mengumpulkan item, kamu mendapatkan poin pengalaman (experience points) yang membuat karaktermu naik level.

Naik level itu rasanya nagih! Ada perasaan puas ketika melihat karakter milik kita menjadi lebih kuat, membuka kemampuan baru, atau mendapatkan perlengkapan yang lebih baik. Ini adalah siklus positif yang terus-menerus memicu otak kita untuk ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kita berjuang mati-matian, menghabiskan waktu lebih lama, hanya untuk merasakan sensasi "naik level" dan mendapatkan hadiah.

Selain naik level, game juga membanjiri kita dengan berbagai bentuk reward lainnya. Ada reward instan seperti koin, item langka, atau unlock kostum baru. Ada juga reward yang lebih besar seperti membuka area baru, alur cerita yang lebih mendalam, atau bahkan mendapatkan pengakuan dari pemain lain. Semua reward ini dirancang untuk memicu pelepasan dopamin di otak kita, yaitu zat kimia yang terkait dengan kesenangan dan motivasi. Semakin banyak dopamin yang dilepaskan, semakin besar kemungkinan kita akan mengulang perilaku tersebut.

Tantangan yang Tepat: Tidak Terlalu Mudah, Tidak Terlalu Sulit

Pernahkah kamu merasa bosan dengan game yang terlalu mudah? Atau frustrasi dengan game yang terlalu sulit? Para desainer game sangat memahami hal ini. Mereka merancang kurva kesulitan yang sangat cermat. Game yang adiktif biasanya menawarkan tantangan yang "pas": tidak terlalu mudah sehingga kita tidak cepat bosan, namun juga tidak terlalu sulit hingga membuat kita menyerah.

Ketika kita menghadapi tantangan yang sedikit di atas kemampuan kita saat ini, dan kita berhasil mengatasinya, ada rasa kepuasan yang luar biasa. Ini memicu kita untuk terus mencoba tantangan berikutnya, dan seterusnya. Pengalaman ini menciptakan perasaan "flow state", di mana kita benar-benar tenggelam dalam aktivitas tersebut, sampai-sampai lupa waktu dan lingkungan sekitar.

Baca juga: Kamar Puisi

Komunitas dan Interaksi Sosial: Merasa Bagian dari Sesuatu

Banyak game modern, terutama game online multiplayer -seperti Mobile Legend, PUBG mobile, Free Fire-  memanfaatkan aspek sosial untuk membuat pemain tetap terlibat. Bermain bersama teman, bergabung dengan guild atau klan, dan bersaing dengan pemain lain di seluruh dunia bisa menjadi daya tarik yang sangat kuat.

Ada perasaan memiliki dan pengakuan dalam komunitas game. Kita bisa berbagi strategi, saling membantu dalam misi yang sulit, atau bahkan hanya sekadar mengobrol dan bercanda. Keinginan untuk tidak ketinggalan (fear of missing out atau FOMO) dari aktivitas grup atau untuk tetap relevan dalam komunitas bisa menjadi dorongan kuat untuk terus bermain. Interaksi sosial ini juga memicu pelepasan oksitosin, hormon yang terkait dengan ikatan sosial, membuat kita merasa lebih terhubung dan betah.

Rasa Kontrol dan Fantasi: Pelarian dari Realitas

Dalam kehidupan nyata, kita sering kali merasa tidak memiliki kontrol penuh atas banyak hal. Namun, di dalam game, kita adalah penguasa dunia kita sendiri. Kita bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia, membangun kerajaan, atau mencapai puncak klasemen. Game memberikan kita kesempatan untuk melarikan diri dari tekanan dan batasan dunia nyata, dan membiarkan kita berfantasi menjadi siapa pun yang kita inginkan.

Kemampuan untuk membuat keputusan, melihat dampaknya secara langsung, dan mencapai tujuan di dalam game memberikan kita rasa kendali dan kompetensi yang seringkali sulit ditemukan di kehidupan sehari-hari. Ini adalah bentuk pelarian yang efektif dan memuaskan.

Pada akhirnya, game dirancang dengan sangat cerdas untuk memanfaatkan psikologi manusia. Dari sistem reward yang memicu dopamin, tantangan yang pas, interaksi sosial, hingga kesempatan untuk berfantasi dan merasakan kontrol, semua elemen ini bekerja sama untuk menciptakan pengalaman yang sangat adiktif. Memahami mekanisme ini adalah langkah pertama untuk mengelola kebiasaan bermain game kita agar tetap seimbang dan sehat. Ada sistem cerdik yang dirancang untuk mengarahkan segala perasaan dan tindakan kita di dalam game, mari kita lebih berhati-hati dan cermat menghadapi realitas ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun