Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bijak Kelola Sampah dalam Upaya Ciptakan Alam Lestari Menuju Ramadan Berkah

15 Maret 2024   09:55 Diperbarui: 15 Maret 2024   10:34 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

 

"Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam" (Al Anbiya : 107.)

Bulan Ramadan Bulan penuh keberkahan. Semua aktivitas kita yang bernilai positif bisa jadi ladang amal ibadah. Itulah salah satu hikmah dan indahnya bulan Ramadan.

Selain ribuan keberkahan yang Allah berikan, ada satu hal yang tidak kalah penting dan meresahkan. Tentu saja hal ini tanpa campur tangan Tuhan namun atas kelalaian manusia itu sendiri. Selama bulan Ramadan biasanya kita terlalu bersemangat menyiapkan makanan berbuka dan sahur. Berbagai jenis menu dihidangkan mulai dari berbagai takjil dan aneka lauk dam sayur. Padahal porsi lambung kita hanya cukup menampung seipring nasi, segelas air, satu atau tiga butir kurma, beberapa gorengan. Ga lebih dari itu.

Semua menu yang menggugah selera tak sanggup kita habiskan semua, meski sudah dihangatkan untuk sahur dan bahkan untuk esok hari. Alhasil meninggalkan sisa berlimpah dan menjadi mubazir karena tak termakan dan bahkan basi. Jika sudah demikian hasil akhir adalah sampah yang bertambah.


 Bayangan berapa banyak sampah yang kita sumbangan untuk alam? Dari makanan sisa sampai, sampah bahan mentah, belum lagi limbah kulit buah-buahan dan sebagainya. Jika semua limbah domestik itu kita buang begitu saja, tentu selain membuat risih, juga risiko mendatangkan masalah seperti banyak lalat, nyamuk dan mendatangkan penyakit.  

Sesungguhnya ada banyak cara sederhana dalam pengolahan sampah agar kita punya andil  dalam upaya pelestarian lingkungan. Dan kita bisa menyiasati serta bertindak bijak dalam menentukan menu sahur dan buka agar tidak terjadi kemubaziran.

Bebrapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

MENGUKUR MENU  MASAKAN

Dalam menyiapkan masakan perlu dilihat, berapa banyak makanan yang kita olah tersebut cukup bagi seluruh penghuni keluarga untuk kebutuhan buka dan sahur.

Terbiasa memasak untuk keluarga, pasti kita bisa mengukur, misal memasak nasi cukup satu liter untuk seluruh keluarga, maka jangan dilebihkan. Atau jika merasa kurang lebihkan sedikit saja. Hal ini berlaku untuk semua masakan, kecuali penghuni rumah sedang bertambah.

BIASAKAN BBERBAGI

Jika makanan kita sangat berlebihan, maka cobalah untuk berbagi dengan tetangga, kiri, kanan depan jika perlu. Misalkan saya punya buah pisang satu tandan. Masak sayur dan lauk berlebih. Maka lebih baik berbagi dengan tetangga ketimbang risiko tidak habis dan basi.

BERBUKA SECUKUPNYA

Menyantap takjil, makan dan minum secukupnya. Sesuai kesanggupan lambung menampung. Sehingga tidak menyisakan makanan di piring yang tidak bisa lagi dimakan.

"Sesungguhnya kemubaziran adalah saudaranya syaitan. Al Isro

BIJAK KELOLA SAMPAH

Terdapat berbagai cara sederhana dan bisa ditiru setiap orang dalam penanganan limbah rumah tangga seperti bebrapa cara yang saya lakukan di rumah berikut ini:

Limbah kulit buah diubah menjadi Eco Enzim

Biasanya di bulan Ramadan, banyak mengonsumsi buah-buahan. Entah itu untuk dimakan langsung maupun untuk dijadikan bahan minum. Nah kulit buah bisa dikumpulkan menjadi bahan Eco Enzim dengan cara pembuatan sebagai berikut:

Kumpulkan kulit buah yang masih segar. Masukan dalam wadah misal botol air mineral ukuran 1.5 liter. Campuran dengan  air dan gula pasir dengan perbandingan 3:1:10

3 untuk kulit buah, 1 untuk gula dan 10 air sumur. Masukan semua bahan ke dalam botol dan fermentasi selama tiga bulan. Tutorial membuat Eco Enzim bisa dipelajari dibanyak youtube. Manfaat eco Enzim sangat banyak di antaranya sebagai pengharum ruangan, penghilang bau, sebagai obat penyakit kulit dan banyak lagi.  

Limbah organik diolah jadi MOL atau POC

Jika banyak limbah kulit bawang putih dan merah, jadikan MOL dengan cara: rendam kulit bawang merah dan putih dalam satu wadah misalnya botol apapun campur air satu liter. Tutup rapat fermentasi minimal 24 jam. Manfaat cairan rendaman kulit bawang berfungsi sebagai zpt zat pengatur tumbuh bagi tanaman dan sebagai pestisida alami. Gunakan air rendaman dan dicampur air sumur dengan perbandingan 1:10,  siramkan pada akar dan tunas di sore hari.

Cangkang telur sebagai pupuk

Jangan buang sampah cangkang telur, sebaiknya kumpulkan dan simpan. Cangkang telur cuci terlebih dahulu kumpulkan dalam satu plastik kecil, jika sudah terkumpul jamur dan tumbuk atau hancurkan. Taburkan pada tanah tanaman, selain cangkang telur mengandung kalsium baik untuk pertumbuhan buah dan bunga, cangkang telur juga berfungsi sebagai pengusir hama.

Untuk sampah lainnya sisa sayuran bisa ditanam di dalam tanah pekarangan atau tanah yang terdapat tanaman, atau bisa juga sediakan ember komposter untuk menampung sampah-sampah yang belum terolah.

PENANGANAN NASI BASI

Jika kita terlanjur punya nasi berlebih dan tidak bisa lagu untuk dimakan ada beberapa cara yang dapat dilakukan.

1.Dijemur. Karena saya tinggal di desa, nasi sisa bisa dijemur. Setelah kering simpan, nanti ada pedagang garam keliling dan bisa ditularkan nasi kering dengan garam. Untuk apa? Untuk pakan ternak.

2. Berikan pada hewan ternak. Jika kita tidak punya ternak bisa diberikan untuk ternak tetangga.

3.Jika tidak ada ternak, tidak bisa juga dijemur bisa dijadikan mol dengan cara di atas, atau bisa juga disebut pada tiap tanaman. Satu tanaman cukup satu sendok saja. Tutup rapat dengan tanah. Jika masih tidak memungkinkan buatlah ember komposter untuk menampung semua sampah organik di rumah.

Terakhir, setelah melakukan  penanganan dengan berbagai cara di atas, pasti sampah sudah berkurang dan tersisa sedikit. Sisanya mungkin hanya meninggalkan sampah plastik. Jika memungkinkan kumpulkan dan rapikan untuk digunakan dilain keperluan, misal sebagai bahan bakar perapian satu hari nanti, jika tidak sisa sampah yang sedikit bisa dibakar.  

Dengan sikap bijak dalam menjalani bulan yang penuh berkah dan pengolahan sampah di atas kita bisa meminimalisir sampah di lingkungan terdekat. Selain andil dalam kepedulian lingkungan juga memperoleh pahala dari Allah.

Sesungguhnya manusia Allah ciptakan dengan tugas-tugas mulia yaitu, sebagai hamba Allah, sebagai khalifah di bumi yang harus memelihara kelestarian bumi,

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".

Serta sebagai rahmatan lilalamin.

 "Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". Al anbiya :107"

  "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya. Al A'raf:56"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun