"Huaaaa..! Sialan, Satria udah mau nikah aja, hik hik...! Aku patah hati lagi...! Jomblo lagi." Ucapku berbisik.
"Nih Mbak aku kirim tiga paket buku, tujuan Malang, Makassar dan Bandung ya!" Â Sambil menyerahkan bungkusan.
Dengan cekatan mbak Eva, mencatat dan menyerahkan resi. Seraya berbisik.
"Kamu patah hati ya tahu Satria nikah ?
"AIsssssh... Mbak Eva, bikin aku keki deh !"
"Dah Mbak, aku balik ya."
Bug..! Â Aaaw!
Sebuah tubuh menabrak tubuhku saat berbalik ke arah pintu. Sontak ku tengadahkan Kepala untuk mengetahui siapa gerangan. Â
"Melati?" Seru suara di depan.
"Arjuna.... " Pekik ku girang.
Ternyata aku bertemu mantan terindah saat SMA.
"Wow  kok kamu tambah ganteng sih Juna ? Tanya ku jujur .
Kamu juga tambah cantik," pujinya. Terang aja aku tersipu malu.
Btw ke mana aja nih ? Lama ga ketemu.
Hemmm... gimana kalo kita jalan aja sekarang. Â Ya anggap aja nostalgia. Ajakku.
"Oke ayook!Aku dan Juna keluar bersama. "Hidup itu harus penuh semangat dan dinikmati dengan baik. Tidak ada kurir tampan, eeh mantan terindah tampan pun datang. Semangat raih masa depan" aku bermonog menyemangati diri. Buatlah hidup seindah kisah novel... Semangat.Â
Â