Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Petualangan Menuju NTB ala Backpacker

10 September 2022   00:54 Diperbarui: 10 September 2022   15:49 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hay sobat Kompasianer, pada artikel kali ini sedikit berbagi kisah serunya berpetualang ala backpacker. Kisah perjalan dari Jakarta menuju NTB pasti serukan ya.

Berawal dari Agenda Himpunan mahasiswa Islam, organisasi yang saya ikuti dan mengadakan agenda pleno di provinsi NTB, Lombok.

Persiapan secukupnya kami lakukan, perbekalan, sangu alias uang jalan, pakaian dan lainnya, cukup yang penting saja agar tidak memberatkan perjalanan. Kami berangkat menuju Lombok dari Jakarta, apakah naik pesawat ? harapan sih begitu, tapi sayangnya tidak.

Kami, 4 perempuan, saya dari Jakarta dan 3 orang dari Bandar Lampung, melakukan perjalan antar provinsi dan pulau dengan ala backpaker. Nah serunya di sini.

Kami berempat, dari Jakarta berangjat dengan menggunakan kereta api. Perjalanan pertama kami menuju Purwokerto, menjemput dua kawan perempuan di sana, dan dua dari Wonosobo, yang sudah stay di Purwokerto.

Tiba di Purwokerto tentu saja kami tidak menyiakan untuk jalan-jalan di area kampus Unsud alias universitas jenderal Soedirman, berswa foto dan mencoba kuliner mendoan dan soto khas Purwokerto.

Dok.pri
Dok.pri

Di tempat kosan kawan Purwokerto, kami memperhitungkan perjalanan, apakah akan naik pesawat dari Jogja, atau jalur darat dan laut, setelah dipertibngkan dengan alot, akhirnya kami putuskan untuk merapat kepada barisan pria yang akan melakukan perjalanan menuju Lombok, menggunakan jalur Surabaya laut Tanjung perak.

Subuh hari, kami berangkat menuju Surabaya dengan kreta api, sampai Stasiun Surabaya kami berjalan menuju universitas Airlangga Surabaya menunggu jemputan salah satu kawan dunia Maya yang saya hubungi, agar kami punya tempat menginap malam hari. Padahal sebelumya, kami tidak pernah bertemu di Dunia nyata. Tapi tak apa yang penting ada teman yang bisa saya repotkan hehe. Sementara para pria menginap di mesjid kampus Unair.

Setelah mendaptkan jemputan dari teman dunia Maya, kami diantar menuju kontrakan, dia adalah mahasiswi Unair. Bersih-bersih istirahat dan, kami dipersilahkan makan malam. Wah baiknya sahabat saya ini.

Selesai acara makan malam, kami diajak jalan-jalan menuju icon Surbaya, ituloh patung ikan Sura dan baya, wah suasnanya enak tidak ramai tapi tidak sepi, tentu saja kita ga lupa, lagi-lagi ber swa foto.

Pagi hari kami pamit dengan sahabat Dumai, untuk melanjutkan perjalanan menyebrangi lautan.

Tiket kapal dibeli oleh rombongan pria, kami semua berkumpul dan berfoto di gerbang tanjung perak.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Selama 20 jam perjalanan kami di atas kapal, menikmati suasana indah dan terpaan angin laut yang sesungguhnya membuat mabuk. Maklum baru pertama kali naik kapal dalam waktu yang lama.

Ditengah olengnya fisik karena mabuk laut, segerombolan ikan lumba-lumba memdekatii berkejaan dengan lincah dan menggemaskan .

Ini kali pertama melihat lumba-lumba di lautan lepas, begitu indah dan lincah, seperti mimpi bisa lihat sekelompok lumba-lumba.

Dokpri 
Dokpri 

Menyebrangi laut dari Tanjung perak menuju Lombok dengan naik Ferry Lagundi, perjalanan selama 20.jam, perjalanan yang lama dan butuh perjuangan menahan mabuk. Namun syukurlah akhirnya kami sampai tujuan di Pelabuhan Lembar Lombok.

Singkat cerita, di tempat tujuan, kami menikmati suasana indah pantai Lombok yang masih asri, pantai pasir putih, laut biru, langit cerah, pemandangan indah, kota yang ramah.

Dok.pri 
Dok.pri 

Tak perlu berpikir lama, saya abadikan pemandangan pantai Lombok yang saya jepret dari ketinggian, indah bak lukisan bukan ?

Di Lombok selain ada pantai yang indah, saya dan kawan-kawan singgah ke masjid Agung megah, memang tidak salah kalo Lombok ini disebut negri 1000 mesjid. Wah keren ya. Nah untuk kuliner, apa yang kami dapatkan ? Yaaa nemunya baso juga haha. Et tunggu dulu ada makanan spasial khas Lombok yang sangat enak yaitu Ayam Teliwang Lombok.

Dokpri. Foto di halaman Mesjid 
Dokpri. Foto di halaman Mesjid 

Dan yang terakhir paling fenomenal adalah gunung Rinjani. Sayangnya jejak dokumentasi tidak tersimpan dengan baik. Ya sudah lah. 

Ok kawan sampai disini kisah saya semoga menghibur. Sampai jumpa lagi daaah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun