Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Petualangan Gadis Banten di Kota Cendrawasih

19 Juli 2022   14:16 Diperbarui: 19 Juli 2022   14:22 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rupanya Ada seorang perempuan yang baik hati sepertinya dia memperhatikan gelagat saya semenjak dari kendaraan yang saya tumpangi sampai saya berhenti di pemberhentian terakhir  ini. Perempuan yang kelihatan usianya masih sebaya dengan saya menyapa saya dengan Ramah.

 " Mbak bukan orang sini kan  ?  jangan sembarangan bertanya pada orang asing, karena di sini daerahnya keras daerahnya rawan cari orang-orang yang terpercaya saja,  saya arahkan mbak mau kemana ?"  Begitu dia menjelaskan dan bertanya. Kenapa mbak jalan sendiri ? 

"Saya mau ke daerah wisata makatur mbak, apa bisa arahkan saya ? dengan sopan dan teliti dia memberikan arahan  dan mewanti-wanti, sampai perempuan ini meninggalkan saya sepertinya terlihat rasa cemas diwajahnya .

Dari arahan mbak tadi saya bertanya kepada  ojeg yang  bisa membawa saya ke destinasi makatur. Seorang bapak ojek menawarkan jasanya untuk mengantar saya ketujuan dan beberapa daerah wisata. Karana perasaan dan pandangan saya menilai orang ini adalah orang baik, saya setuju  dan siap menggunakan jasanya. 

Sebelum saya naik ojek, perempuan tadi datang lagi dengan diliputi kecemasan kepada saya. " "Mbak gimana ? Jangan main ikut aja mbak tanya yang jelas" katanya dengan cemas, mendapatkan perhatian dari seorang asing saya sangat senang dan berterimakasih, sambil tersenyum saya memberikan pengertian

 " iya mbak termkasih ini ada bapak yang bersedia mengantar saya, in sya Allah orang nya baik mbak,"  dan  ditegaskan oleh bapak tukang ojek sehingga perempuan yang perhatian tadi pun percaya dan mau meninggalkan saya dengan tenang, sebelum kami berpisah saya ucapkan terima kasih dan mengangguk dengan takjim .

Dari pasar yang entah namanya pasar apa , saya sendiri tidak tahu, tukang ojek membawa saya pergi menuju lokasi yang saya minta diperjalanan dia sambil bercerita 

" Mbak orang Jawa ya dari mukanya sudah kelihatan bukan orang Papua, saya orang Makassar Mbak , Saya lahir di Makassar, besar di Makassar dan bekerja di Papua sudah 20 tahun, saya di sini"  nama saya pak Umar," pak ojek bercerita dan memperkenalkan diri mengisi suasana perjalanan.

Bener Mbak apa yang disampaikan teman nya, di sini orang asing harus hati-hati. Tapi saya orang baik mbak. In sya Allah. Jelasnya. 

Alhamdulillah ya pak saya ketemu orang baik, kok bapak tahu kalo saya dari Jawa? Tanya saya dan menanggapi ceritanya.

Sepanjang jalan kami mengobrol, pak Umar banyak bercerita tentang tempat yang kami lalu, dengan jalanan yang ekstrim  naik turun, perbukitan dan entah berjarak berapa kilo meter dari sekret teman-teman saya berada hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun