Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menanamkan Kebiasaan Menabung Sejak Usia Dini

20 Juli 2021   00:55 Diperbarui: 20 Juli 2021   10:37 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menabung adalah tindakan yang sangat dianjurkan ketika karir seseorang apakah itu artis, olahragawan dan pejabat sedang berada di puncak kejayaan. 

Ketika bahaya paceklik mengancam maka roda kehidupan masih bisa berjalan meski tidak sebagaimana mestinya. Tabungan menjadi sesuatu yang bisa diandalkan. 

Untuk bisa menabung memang tidak mudah. Karena dibutuhkan kesadaran akan betapa pentingnya (manfaat) menabung dan harus ada penghasilan (uang) lebih. Kalau penghasilannya pas-pasan yang susah untuk bisa menabung. 

Menanamkan nilai-nilai termasuk kebiasaan rajin menabung sejak usia dini (anak-anak) sangat diperlukan karena bila sejak anak-anak (remaja) sudah tertanam mentalitas suka menabung maka jika dewasa akan mudah (terbiasa) untuk rajin menabung. 

Bank terdekat dengan rumah kami 

Para orang tua dulu, termasuk almarhum dan almarhumah kedua orang tua kami sendiri kalau menyimpan uang sisa belanja itu diletakkan pada celengan dari tanah liat, potongan bambu, kaleng bekas cat/thiner atau kotak dari plat besi. 

Terkesan kuno memang, tapi menurut mereka praktis dan tidak ribet. Tinggal masukkan uang logam atau kertas yang terlebih dulu dilipat ke lubang celengan. 

Bila tiba waktunya, celengan dari tanah liat apakah itu yang berbentuk ayam-ayaman atau bentuk hewan lainnya dipecah untuk diambil uang yang sudah terkumpul. 

Almarhum bapak pernah menyimpan uangnya pada sebuah kotak yang dibuat dari plat besi cukup tebal. Setelah sekian lama menabung, beliau menyesal karena uang kertas yang disimpannya memang tidak hilang tapi hancur entah karena pelapukan atau aktivitas hewan ngengat. 

Sedangkan uang logamnya berhasil diselamatkan. Padahal kotak dibuat dari plat besi cukup tebal. Rasanya tak mungkin bila rayap iseng menerobos masuk. Tapi nyatanya uang kertas bisa hancur berbentuk serbuk (tepung) sehingga tidak laku untuk membeli barang. 

Ada cerita dari seorang tetangga dekat rumah yang menyimpan uangnya di bawah kasur. Mungkin karena saking takutnya uang dicuri maling atau digondol tuyul sehingga sang tetangga tadi menyembunyikan uangnya di bawah kasur di mana ia biasa tidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun