Mengadopsi teknologi masa lampauÂ
Di masa lalu, bila suami merantau jauh atau berperang dalam waktu yang lama, untuk melindungi para istri atau gadis perawan dari penjarahan seksual oleh pria lain selain suami yang sah maka dibuatlah celana dalam, maaf dalam Bahasa Jawa dinamakan kancut tapi bukan sembarang kancut lho.Â
Celana dalam itu dibuat dari bahan plat besi lengkap dengan kunci dan gemboknya. Para istri dan perawan kala itu mengenakan celana dalam dari plat besi agar bisa melindungi kemaluan dan dirinya yang tak berdaya itu dari pelecehan seksual.Â
Mungkin saja teknologi dan kearifan di masa lalu itu bisa dicoba atau diterapkan di masa sekarang ini. Yang perlu diperhatikan mungkin dari segi desain dan elastisitas bahan plat besi yang digunakan supaya lebih nyaman digunakan he..he.. .Â
Perlindungan korban dan sanksi hukum yang tegasÂ
Tak jarang dari korban pelecehan seksual secara fisik (pemerkosaan) mengalami trauma dan depresi berkepanjangan. Para korban pelecehan seksual itu merasa dirinya sudah hancur bahkan tak berharga lagi. Sebab itu diperlukan upaya rehabilitasi dan penyembuhan (trauma healing) luar-dalam secara intensif untuk memulihkan kembali kondisi kejiwaan si korban.Â
Masyarakat dan negara tentu tak membiarkan para pelaku pelecehan seksual secara fisik (pemerkosaan) melenggang dengan enaknya karena sangsi hukum yang ringan.Â
Para pelaku pemerkosaan itu patut diganjar dengan hukuman yang berat atau bila perlu ancaman penjara yang lebih berat lagi dari yang sudah ada seperti termaktub dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 285 atau Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) pasal 480 ayat 1 dan 2.Â
Hukuman berat memang tak menjamin akan menurunkan kasus pelecehan seksual berat (pemerkosaan) atau menghentikan sama sekali. Tapi setidaknya sebagai upaya untuk menimbulkan efek jera (shock terapy) bagi pelaku pemerkosaan terutama yang dilakukan terhadap anak-anak di bawah umur, kiranya perlu diterapkan hukuman yang jauh lebih berat lagi seperti pengebirian dengan menggunakan bahan kimia tertentu atau hukuman penjara seumur hidup.Â
Bahan bacaan : satu, dua, tiga, empat, lima, enam