Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mencicipi Nikmatnya "Kue Peluit" yang Menggugah Selera

22 Oktober 2018   13:10 Diperbarui: 22 Oktober 2018   13:14 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan kue putu (dok.pri)

Satu lubang dibuat khusus untuk membunyikan peluit. Uap air bertekanan cukup kuat masuk ke dalam peluit sehingga menghasilkan bunyi tuiiiiittt. 

Bunyi peluit itu merupakan ciri khas penjual kue putu. Ketika ada pembeli atau pelanggan setia yang memanggil biasanya peluit tidak diaktifkan oleh sang penjual kue putu. 

Uap air yang dihasilkan dipakai untuk mematangkan tepung beras dalam cetakan-cetakan bambu. Baru kalau ider lagi maka peluit akan dibunyikan lagi sebagai penanda kalau ada penjual kue putu.

Setelah dipanaskan 10 atau 15 menit, cetakan-cetakan bambu dibolak-balik agar tepung beras matang dengan sempurna. Kue putu akan lebih lezat bila disajikan dengan parutan kelapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun