Satu lubang dibuat khusus untuk membunyikan peluit. Uap air bertekanan cukup kuat masuk ke dalam peluit sehingga menghasilkan bunyi tuiiiiittt.Â
Bunyi peluit itu merupakan ciri khas penjual kue putu. Ketika ada pembeli atau pelanggan setia yang memanggil biasanya peluit tidak diaktifkan oleh sang penjual kue putu.Â
Uap air yang dihasilkan dipakai untuk mematangkan tepung beras dalam cetakan-cetakan bambu. Baru kalau ider lagi maka peluit akan dibunyikan lagi sebagai penanda kalau ada penjual kue putu.
Setelah dipanaskan 10 atau 15 menit, cetakan-cetakan bambu dibolak-balik agar tepung beras matang dengan sempurna. Kue putu akan lebih lezat bila disajikan dengan parutan kelapa.