Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencicipi Sensasi Kuliner Macao di Surabaya

23 Desember 2017   15:34 Diperbarui: 24 Desember 2017   15:39 1636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorong tempat gerai Mee Macau di Apartemen Petra Square (dok.pri)

Rasa pedas pada Mee Macau justru menjadi ciri khas kuliner ini yang umumnya disukai kawula muda. Seperti pada varian Chillis Macau, rasa pedasnya berasal dari campuran lombok hijau dikombinasikan dengan acar sayur tradisional Cina sehingga menghadirkan Mee Macau dengan rasa pedas yang pas dan bumbu mie berwarna hijau menarik.

Secret Macau, namanya saja sudah menyisipkan kata "secret" yang berarti rahasia. Mie varian ini menggunakan resep dan bumbu rempah yang masih dirahasiakan. Meski demikian banyak pula penikmatnya. 

Sedangkan pada varian Jumbo Macau, porsinya besar dan lebih mengenyangkan, bisa untuk makan dua orang.

Fried Macau merupakan mie goreng ala Macao. Di atasnya terdapat toping berupa telur mata sapi, pentol bakso dari ikan laut (hiwan) dan scallep yaitu pentol bakso dari udang. Selain itu, toping semakin lengkap dengan adanya siomay dari daging ayam.

Flakes Macao rasanya sangat pedas. Sedangkan Wok Macau terdiri dari 3 bahan yakni mie kwetiau, nasi dan mie. Wok Macau belum begitu banyak peminatnya, mungkin karena terlihat biasa seperti kuliner keseharian.

Kalau di Indonesia kita mengenal Sate Padang yang menjadi kuliner khas Kota Padang atau Sate Madura yang berasal dari Madura maka di Macao kita akan disuguhi Shaokao yakni sate bakar ala Macao dengan pilihan bahan sosis, daging, baby potato, jamur, mantau isi ayam, baby octopus (gurita muda, red) dan masih banyak varian rasa lainnya dengan bumbu manis, asin dan gurih.

Fried Macau (bawah) dan Street Macau (atas)(dok.pri)
Fried Macau (bawah) dan Street Macau (atas)(dok.pri)
Setiap varian menu tentu memiliki penikmat sendiri-sendiri. Dari menu yang kami pesan, Street (oriental) Macau memang rasa bumbunya "beda" dari mie-mie yang biasa kami makan. Mienya bercampur bumbu yang sangat kental menyerupai saos dengan rasa sedikit manis, pedas dan gurih, pokoknya pas di lidah. Perporsinya dibandrol dengan harga 16 ribu rupiah, sangat terjangkau untuk ukuran mahasiswa atau warga biasa lainnya. Street Macao mengadopsi street food yang ada di Macao. Lain halnya dengan Fried Macau atau yang disebut pula Mie Goreng ala Macau.

Rasa bumbu Fried Macau tak berbeda jauh dari mie goreng biasa, namun lebih menonjolkan toping yang berupa bakso dari ikan laut dan udang, siomay dari daging ayam dan telur mata sapi. Harganyapun sedikit lebih mahal, 25 ribu rupiah perporsinya.

Aneka package Mee Macau (dok.pri)
Aneka package Mee Macau (dok.pri)
Selain daya tarik yang berupa sensasi beragam rasa, gaya berbisnis pengelola Mee Macau berkonsep take away (makanan bisa dibawa pulang, red). Sistem packaging (pengemasan, red) juga unik dengan warna kemasan beragam sesuai varian menu. Dengan begitu Mee Macau tidak cuma dinikmati di gerainya namun bisa juga dibawa ke tempat lain, misalnya di taman atau saat bersantai di kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun