Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencicipi Sensasi Kuliner Macao di Surabaya

23 Desember 2017   15:34 Diperbarui: 24 Desember 2017   15:39 1636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerai Mee Macau Apartemen Petra Square (dok.pri)

Masyarakat Indonesia belum begitu familiar dengan jenis kuliner Mee Macau ini sehingga belum banyak orang yang mencoba membuatnya sendiri di rumah. Untuk bisa menikmati sensasi rasa makanan berbasis mie ini tentu dengan mendatangi gerai-gerai Mee Macau yang sudah berdiri di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Banjarmasin, Semarang dan Surabaya. Outlet (gerai) Mee Macau yang ada di Surabaya sendiri sudah tersebar di beberapa tempat, antara lain gerai Mee Macau yang ada di lantai dasar Apartemen (Hotel) Petra Square.

Gerai Mee Macau Apartemen Petra Square (dok.pri)
Gerai Mee Macau Apartemen Petra Square (dok.pri)
Belum terlalu siang kami tiba di lokasi Apartemen Petra Square di kawasan Siwalankerto, Surabaya. Namanya juga apartemen pasti suasananya berbeda dengan mal atau pusat perbelanjaan lainnya. Saya dan putri semata wayang kami mencoba menelusuri lorong apartemen yang letaknya berdekatan dengan Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya itu. Lantai dasar Apartemen Petra Square memang secara khusus digunakan untuk stan-stan makanan (food court), mini market dan IT center sehingga penghuni apartemen yang kebanyakan mahasiswa UK Petra itu tak perlu lagi bersusah-payah mencari warung makanan atau keperluan lain di luar lingkungan apartemen yang terdiri dari 18 lantai itu.

Sesuai petunjuk juru parkir kalau gerai Mee Macau terletak di deretan sebelah kiri lorong food court apartemen itu. Wow..lorong food court Apartemen Petra Square ini terlihat begitu indah. Di bagian atas setiap outlet terdapat ornamen bangunan dengan gaya arsitektur yang unik. Kombinasi gaya arsitektur bangunan lama Romawi - Yunani, Arab atau entah negara mana lagi itu yang pasti sedap dipandang mata sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi apartemen yang jumlah kamarnya ratusan itu. Lorong food court semakin cantik dengan lampu hias di bagian depan setiap outlet. Meja dan kursi pengunjung food court tertata dengan rapi sementara di tengahnya berdiri beberapa tiang lampu mirip tiang lampu yang ada di Jalan Malioboro, Jogjakarta. Sebuah TV layar datar berukuran besar turut menghiasi bagian tengah lorong food court itu. Atap lorong di disain bak langit yang berwarna biru, duh.. menariknya.

Sampai juga kami di depan gerai Mee Macau yang sejak di rumah tadi mengundang rasa penasaran kami. Suasana masih tampak sepi, banyak kursi yang terlihat masih kosong, tiba-tiba seorang pemuda keluar dari dalam gerai lalu menyapa kami, "Bisa dibantu Pak?" tanya pemuda tadi yang tak lain adalah pelayan gerai Mee Macau. Belum sempat saya menjawab, pelayan tadi kembali berkata "Maaf, kami belum siap Pak, mohon ditunggu ya," sambil melihat-lihat suasana lorong dan memandangi seisi gerai sayapun menimpali, "Gak papa mas, sekalian minta ijin motret dan nanya-nanya ya".

Sementara putri semata wayang kami lebih memilih duduk manis sambil mengotak-atik handphonenya. Di dalam gerai berukuran tidak lebih dari 4 X 6 meter persegi itu pemuda tadi tampak asyik menyiapkan mie, bahan-bahan lain dan bumbu yang hendak diolah menjadi varian Mee Macau pesanan kami. Ruangan gerai terlihat semarak dengan lampion-lampion berwarna merah menyala yang tergantung tidak jauh dari pintu masuk gerai. Dinding gerai pun penuh dengan tulisan-tulisan Cina sehingga benar-benar akrab dengan nuansa Mandarin. Nongkrong di gerai Mee Macau sambil mencicipi sensasi beragam menunya serasa makan mie di negara asalnya.

Mee Macau pesanan kami (dok.pri)
Mee Macau pesanan kami (dok.pri)
Tak lama kemudian Mausul mengantar pesanan kami, Fried Macau dan Oriental (street) Macau. Mausul adalah seorang waiter yang pagi itu melayani kami untuk mencoba sensasi olahan mie yang kabarnya menjadi spesialis kuliner mie di Indonesia. Bujangan asli Nganjuk, Jawa Timur kelahiran 24 tahun silam itu dengan ramah menyambut dan melayani kami. Sambil memasakkan mie pesanan kami, lelaki muda yang sudah lima bulan menjadi juru masak gerai Mee Macau Apartemen Petra Square itu dengan antusias menjawab semua pertanyaan-pertanyaan saya seputar kuliner mie yang belakangan ini pamornya lagi naik daun.

Mee Macau tersedia dalam banyak varian menu, di antaranya Original Macau, Premium Macau, Jumbo Macau, Street (oriental) Macau, Secret Macau, Flakes Macau, Chillis Macau, Fried Macau, Wok Macau dan Shaokao serta yang lagi gencar-gencarnya dipromosikan adalah Mee Jadoel.

Original Macau merupakan olahan mie yang menggunakan resep asli Negara Macau dipadu dengan saos pedas lengkap dengan keripik yang pedas pula. Premium Macau, rasanya lebih sensasional, perpaduan rasa gurih, asin dan manis. Menu ini menggunakan 7 bahan rempah asli Tiongkok. Rasanya semakin nikmat setelah dipadu olahan jamur.

Mausul, penjaga Mee Macau Apartemen Petra Square (dok.pri)
Mausul, penjaga Mee Macau Apartemen Petra Square (dok.pri)
"Varian menu Premium dan Original Macau yang paling banyak peminatnya" terang Mausul. Dalam sehari gerai yang dijaga Mausul dan kawan-kawan sedikitnya bisa menerima penghasilan 500 ribu rupiah, bahkan kadang bisa sampai 1 juta rupiah kalau gerai sedang ramai-ramainya. Menurut Mausul, bersikap ramah dan sok akrab (ngajak ngobrol, red) kepada setiap pengunjung yang menyambangi gerainya merupakan salah satu bentuk layanan yang biasa ia dan kawan-kawannya lakukan agar pembeli merasa betah bersantap mie lezat dan menjadi rindu untuk kembali mencicipi lezatnya olahan mie dengan resep dan bahan rempah asli Macau itu.

Sebagai penjaga gerai, Mausul mengaku tidak tahu-menahu secara jelas soal resep dan bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk tiap-tiap varian menu. "Kita tinggal mencampur dan memasak bumbu yang sudah jadi dari dapur Mee Macau yang ada di Jalan Darmo Surabaya," tutur lelaki bertubuh ramping itu.

Street (oriental) Macau merupakan olahan mie yang bumbunya kental. Di dalamnya terdapat cacahan ayam, jamur hitam dan telur. Varian menu ini merupakan perpaduan antara resep asli Macau dengan resep tradisional China kuno, rasanya sedikit manis dan pedas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun