Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengagumi Kemegahan Masjid Ampel Surabaya

27 Oktober 2017   03:34 Diperbarui: 27 Oktober 2017   08:17 3915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintu menuju menara masjid (dok.pri)
Pintu menuju menara masjid (dok.pri)
Selain bangunan masjid yang masih dipertahankan keasliannya, daya tarik lainnya berupa pusara Sunan Ampel, istri dan para santrinya. Pusara Dewi Condrowati yang tak lain adalah istri Sunan Ampel berada di sebelah pusara sang sunan. Sebelum menuju pusara sunan, peziarah akan menemukan pusara Mbah Bolong atau Sonhaji.

Menurut cerita yang berkembang dari generasi ke generasi, Mbah Bolong ini memiliki linuwih (keistimewaan, red). Saat menentukan arah kiblat Masjid Ampel, Mbah Bolong tiba-tiba diberikan petunjuk oleh Allah, nah dari lubang yang dibuatnya itu pula beliau bisa melihat ka'bah. Kejadian luar biasa ini kemudian dilaporkannya ke Sunan Ampel. Mulai saat itu Sonhaji dijuluki sebagai Mbah Bolong.

Pengikut atau santri Sunan Ampel lainnya yang memiliki kelebihan adalah Mbah Soleh. Beliau adalah tukang sapu masjid. Mbah Soleh memiliki karomah bisa mati dan hidup kembali sebanyak 9 kali karena itu di kompleks pusara beliau terlihat ada sembilan makam.

Gentong-gentong air (dok.pri)
Gentong-gentong air (dok.pri)
Saat memasuki area makam, setiap peziarah wajib mengenakan pakaian yang sopan dan melepas sepatu atau sandal. Banyak tersedia gentong-gentong air minum. Sebagian peziarah meyakini kalau air di kompleks pusara Sunan Ampel ini berkhasiat dan mendatangkan berkah.

Yang tak kalah menariknya adalah pasar (toko) atau lapak pedagang di kawasan Ampel. Saat  memasuki gang Ampel Suci dan Ampel Kesumba, di sebelah kanan dan kiri gang itu bisa pengunjung saksikan banyak lapak pedagang berbagai keperluan Umat Islam mulai dari busana muslim, tasbih, kopyah, Qur'an dan bermacam-macam literatur Islam lainnya, perangkat musik hadrah, pernak-pernik, suvenir khas Ampel dan juga buah kurma.

Dokpri
Dokpri
Kawasan Ampel selama ini memang dikenal sebagai tempatnya pedagang buah kurma. Buah kurma sendiri bermacam-macam jenis dan harganya, mulai dari jenis yang paling murah yakni perkilonya cuma 20 ribu sampai dengan yang istimewa (kurma nabi / ajwa) dengan harga 600 ribu hingga jutaan rupiah sekilonya. Berbagai kue atau makanan juga dijajakan oleh pedagang kaki lima di sana.


Setiap hari kompleks wisata religi Sunan Ampel ini tak pernah sepi pengunjung. Mereka berasal dari dalam dan luar Kota Surabaya bahkan tak jarang terlihat pengunjung dari mancanegara. Para peziarah berdatangan membanjiri pusara Sunan Ampel terutama setiap malam Jum'at Legi atau pada bulan suci Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun