![Pintu menuju menara masjid (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/27/ampel-01-59f243edff24056bc141a2b2.jpg?t=o&v=555)
Menurut cerita yang berkembang dari generasi ke generasi, Mbah Bolong ini memiliki linuwih (keistimewaan, red). Saat menentukan arah kiblat Masjid Ampel, Mbah Bolong tiba-tiba diberikan petunjuk oleh Allah, nah dari lubang yang dibuatnya itu pula beliau bisa melihat ka'bah. Kejadian luar biasa ini kemudian dilaporkannya ke Sunan Ampel. Mulai saat itu Sonhaji dijuluki sebagai Mbah Bolong.
Pengikut atau santri Sunan Ampel lainnya yang memiliki kelebihan adalah Mbah Soleh. Beliau adalah tukang sapu masjid. Mbah Soleh memiliki karomah bisa mati dan hidup kembali sebanyak 9 kali karena itu di kompleks pusara beliau terlihat ada sembilan makam.
![Gentong-gentong air (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/27/ampel-05-59f24578ed4ed64ba471e492.jpg?t=o&v=555)
Yang tak kalah menariknya adalah pasar (toko) atau lapak pedagang di kawasan Ampel. Saat  memasuki gang Ampel Suci dan Ampel Kesumba, di sebelah kanan dan kiri gang itu bisa pengunjung saksikan banyak lapak pedagang berbagai keperluan Umat Islam mulai dari busana muslim, tasbih, kopyah, Qur'an dan bermacam-macam literatur Islam lainnya, perangkat musik hadrah, pernak-pernik, suvenir khas Ampel dan juga buah kurma.
![Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/27/ampel-07-59f245d79818277b81116d22.jpg?t=o&v=555)
Setiap hari kompleks wisata religi Sunan Ampel ini tak pernah sepi pengunjung. Mereka berasal dari dalam dan luar Kota Surabaya bahkan tak jarang terlihat pengunjung dari mancanegara. Para peziarah berdatangan membanjiri pusara Sunan Ampel terutama setiap malam Jum'at Legi atau pada bulan suci Ramadhan.