Cepat atau lambat, lubang penampungan akan penuh dengan kotoran para pendaki maka dari itu setiap kurun waktu tertentu pengelola Semeru perlu menuangkan mikroba yang fungsinya khusus untuk menguraikan tinja. Sayangnya kesadaran sebagian pendaki Semeru masih belum seperti yang diharapkan, buktinya sampah berupa botol plastik bekas air mineral masih saja terlihat berserakan di dalam toilet yang unik itu.