Sebagian orang tua berasumsi bahwa pendidikan baru dimulai saat anak memasuki sekolah dasar. Tetapi, para ahli perkembangan anak menekankan bahwa usia 0–6 tahun merupakan masa keemasan bagi perkembangan otak pada anak. Karena pada masa inilah keterampilan dasar mulai dari bahasa dan motorik hingga keterampilan sosial dan emosional berkembang pesat.
    Anak usia dini adalah kertas kosong, dapat mudah menyerap semua pengalaman. Barisan kegiatan seperti membacakan cerita, main bersama, atau terlibat dalam percakapan atau perbincangan santai berpengaruh besar terhadap daya pikir dan imajinasi mereka. Bahkan kegiatan sederhana seperti mengenalkan warna, menghitung benda yang terdapat disekitar, dan bernyanyi bersama pada hakikatnya sudah cukup untuk melatih kecerdasan dan mempererat ikatan emosional pada anak usia dini.
    Sayangnya, banyak orang tua lupa pembelajaran penting ini. Anak-anak terlalu lama bermain gadget dan tidak ada interaksi sebenarnya. Namun, hal yang terbaik untuk bermotivasasi datang dari kebersamaan, kasih sayang, dan perhatian dari orang terdekat.
    Jika kesempatan emas ini dilalaikan, tumbuhnya anak akan lebih terburuk jika dibandingkan teman sebayanya. Sebaliknya, anak-anak yang mendapatkan motivasi yang tepat sejak awal usia dini, anak-anak akan lebih siap untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya.
    Masa keemasan ini hanya tiba sekali dalam hidup. Pada hakekatnya, mari kita manfaatkan momen berharga ini dengan memberikan anak yang seimbang gizi, kasih sayang yang tulus, serta lingkungan yang mendukung perkembangan anak terbaik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI