Mohon tunggu...
mavi
mavi Mohon Tunggu... Bankir - I'm the straw to your berry

Menulis adalah pelarian yang paling nyaman ketika benang-benang dikepala sudah mulai kusut dan butuh diuraikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepadamu

10 Desember 2018   06:53 Diperbarui: 10 Desember 2018   07:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepadamu,
yang ibadahnya selalu kau jaga.

Aku mengagumimu.

Seandainya kau tahu berapa banyak doa yang aku panjatkan teratas namamu, maka aku bisa malu.


Seandainya kau tahu berapa besar pengharapanku akanmu tentang takdirku, maka aku bisa hilang muka.


Kalaulah pantas, aku yang akan meminangmu dengan mahar apapun selama aku mampu.

Tapi siapakah aku?

Bukankah laki-laki yang baik adalah hanya untuk perempuan yang baik-baik saja?


Caramu menundukkan pandangan dan caramu menjaga ragamu dari sentuhan, adalah apa yang disukai bidadari-bidadari surga.


Apakah pantas bagiku, menjadi satu-satunya perempuan yang mengamini doa-doamu disetiap usai sholatmu?


Kemudian mengecup tanganmu sebagai tanda pengabdian diri seutuhnya untuk dibimbing menuju surga-Nya bersamamu.

kepadamu,
Kamu yang aku harapkan jadi imamku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun