Mohon tunggu...
Muhamad Mauris Faruqi Ali
Muhamad Mauris Faruqi Ali Mohon Tunggu... Serambi Ilmu Mauris

Ilmu adalah harta yang tidak pernah habis. Semakin kita mengeluarkannya, semakin bertambah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tips Supaya Tidak Terjebak di "Gunung Kebodohan" (Dunning Kruger Effect)

28 Agustus 2025   14:25 Diperbarui: 28 Agustus 2025   13:23 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Baru belajar satu hal langsung merasa pakar? Itu tanda kita sedang mendaki 'Gunung Kebodohan'. Fenomena ini dikenal sebagai Dunning-Kruger Effect, sebuah bias psikologis di mana orang yang tahu sedikit justru merasa paling tahu. Di era banjir informasi seperti sekarang, jebakan ini semakin mudah dialami. Seseorang bisa merasa lebih pintar dari ahli hanya karena menonton satu video singkat atau membaca satu artikel di media sosial. Padahal, pengetahuan sepotong sering kali menutup mata dari luasnya ilmu yang sebenarnya."

"Yang berbahaya, rasa percaya diri berlebihan ini bisa melahirkan sikap arogan, sulit menerima kritik, bahkan menyebarkan informasi yang keliru. Sebaliknya, orang yang benar-benar ahli justru cenderung lebih rendah hati, karena mereka tahu betapa luasnya hal yang belum dikuasai. Lalu, bagaimana agar kita tidak terjebak di puncak percaya diri palsu ini? Ada sejumlah tips praktis yang bisa kita lakukan untuk menjaga diri tetap rendah hati sekaligus terus bertumbuh dalam belajar."

berikut beberapa tips praktis supaya tidak terjebak di "Gunung Kebodohan" (Dunning-Kruger Effect):

1. Sadari bahwa kita tidak tahu banyak

  • Gunakan prinsip "semakin saya belajar, semakin saya tahu bahwa saya tidak tahu".

  • Dengan kesadaran ini, kita lebih terbuka untuk belajar daripada merasa sudah ahli.

2. Minta umpan balik (feedback) dari orang lain

  • Tanyakan pendapat guru, mentor, atau rekan yang lebih berpengalaman.

  • Kritik orang lain seringkali membuka blind spot yang tidak kita sadari.

3. Belajar dari sumber yang kredibel

  • Jangan hanya mengandalkan artikel populer, potongan video, atau info singkat di media sosial.

  • Gunakan buku, jurnal, atau ikut kursus dari ahlinya.

4. Berlatih terus menerus (deliberate practice)

  • Teori saja tidak cukup, perlu praktik berulang.

  • Contoh: bisa baca teori tajwid, tapi baru paham kalau sering dilatih dengan guru.

5. Biasakan bertanya daripada berasumsi

  • Orang yang cepat merasa "paham" biasanya berhenti bertanya.

  • Padahal, pertanyaan adalah pintu menuju pemahaman yang lebih dalam.

6. Bandingkan diri dengan ahli, bukan dengan sesama pemula

  • Kadang kita merasa "hebat" hanya karena lebih tahu sedikit daripada teman sebaya.

  • Cobalah lihat standar para ahli, maka kita lebih rendah hati.

Jadi kuncinya: rendah hati, terus belajar, terbuka pada kritik, dan sadar bahwa ilmu itu luas.

"Percaya diri tanpa pengetahuan hanyalah bayangan, tapi rendah hati membuka jalan pada cahaya ilmu."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun