Mohon tunggu...
Maurin Putri Masura
Maurin Putri Masura Mohon Tunggu... Mahasiswa - MRL

Mahasiswi UPI Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Budaya Literasi di Kalangan Pelajar

26 September 2021   06:20 Diperbarui: 26 September 2021   06:25 3450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan mengenai lemahnya budaya literasi di Indonesia sudah tidak asing lagi terdengar oleh kita. Yang mana permasalahnan ini sudah bukan hal baru lagi, melainkan sudah lama terjadi tanpa perubahan positif yang terlihat. Dilansir detik.com, Indonesia berada diurutan ke-60 dari 61 negara dengan tingkat literasi terendah. 

Data diatas dikeluarkan oleh Central Connecticut State University (CCSU) pada tahun 2016. Peringkat Indonesia berada di bawah Thailand di urutan 59, dan peringkat terakhir diisi oleh Bostwana. 

Budaya literasi erat kaitannya dengan kalangan pelajar. Sebab dalam dunia pendidikan, pelajar dituntut harus banyak berkutat dengan buku dan bacaan lainnya. Namun, di Indonesia hal ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Kebiasaan gemar membaca dan menulis di kalangan pelajar masih sangat kurang. 

Kegiatan membaca memiliki banyak manfaat, antara lain adalah dapat mencegah resiko terkena penyakit Alzheimer, meningkatkan daya imajinasi, memperkaya kosakata, melatih diri untuk mengemukakan pendapat/gagasan maupun tulisan, membuka pikiran, memperluas wawasan, dan banyak lagi.

Untuk meningkatkan budaya literasi ini haruslah dari kesadaran diri sendiri, sebab kebiasaan ini dapat dilatih asal ada kemauan atau tekad individu tersebut. Contohnya, dengan meluangkan waktu sekitar 10-15 menit setiap hari untuk membaca secara konsisten, kemudian meningkatkan durasinya bila sudah terbiasa. Selain membaca, kebiasaan menulis juga tak kalah penting. Dengan membiasakan menulis setiap gagasan yang terlintas dalam pikiran kita.

Zaman yang serba modern seperti sekarang, banyak sekali pelajar yang tidak tertarik dengan kegiatan literasi seperti membaca taupun menulis. Para pelajar lebih memilih bermain game online ataupun media sosial, yang dianggap lebih menyenangkan. Sebab itulah budaya literasi di negara kita ini sangat rendah. Memang tidak ada salahnya melakukan itu, namun budaya literasi juga harus dilakukan agar segala sesuatunya seimbang porsinya.

Dengan memanfaatkan teknologi, untuk membiasakan kegiatan membaca dan menulis dapat kita lakukan. Misalnya, kita tidak perlu membeli banyak buku sebagai bacaan kita. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat membaca tanpa harus repot membawa buku, yaitu dengan e-book. Selain membaca, menulis juga dapat dilakukan melalui berbagai web ataupun aplikasi yang dapat kita pergunakan untuk menulis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun