Mohon tunggu...
Maulana Irfan
Maulana Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengelola di RPTRA Mardani Asri

Saya adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Terbuka Jakarta, saya juga seorang karyawan yang bekerja di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mardani Asri. saya mempunyai hobi yaitu fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mendorong Konektivitas Sistem Pembayaran untuk Mewujudkan Ekonomi ASEAN yang Lebih Integratif

28 Mei 2023   20:22 Diperbarui: 28 Mei 2023   20:26 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan ekonomi ASEAN selama beberapa dekade terakhir telah menghasilkan kesuksesan yang mengesankan. Namun, untuk mencapai integrasi ekonomi yang lebih kuat di antara negara-negara ASEAN, diperlukan upaya yang lebih besar dalam meningkatkan konektivitas sistem pembayaran di kawasan ini. Bank Indonesia, sebagai bank sentral Republik Indonesia, memainkan peran yang signifikan dalam mendorong langkah-langkah untuk mencapai tujuan ini.

Konektivitas sistem pembayaran yang lebih kuat di antara negara-negara ASEAN merupakan komponen kunci dalam upaya menciptakan ekonomi ASEAN yang lebih terintegrasi. Melalui kolaborasi antara bank sentral, seperti Bank Indonesia, dan otoritas keuangan negara-negara ASEAN lainnya, langkah-langkah penting dapat diambil untuk memfasilitasi transaksi pembayaran yang efisien dan terpercaya di seluruh kawasan.

Bank Indonesia telah berperan aktif dalam berbagai inisiatif regional yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas sistem pembayaran di ASEAN. Misalnya, ASEAN Payment Connectivity Initiative (APCI) adalah inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat integrasi pembayaran di kawasan ini. Dalam kerangka APCI, Bank Indonesia telah berkontribusi dalam mengembangkan standar dan infrastruktur yang diperlukan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran lintas batas di ASEAN.

Selain itu, Bank Indonesia juga telah memainkan peran yang penting dalam pengembangan solusi teknologi keuangan yang inovatif di dalam negeri. Misalnya, Bank Indonesia telah memperkenalkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang merupakan sistem pembayaran berbasis QR code. 

QRIS memungkinkan para pelaku usaha dan konsumen untuk melakukan transaksi dengan mudah melalui aplikasi pembayaran digital yang sesuai dengan standar QRIS. Inisiatif ini juga telah mendapatkan dukungan dan kolaborasi dari bank sentral negara-negara ASEAN lainnya, yang memungkinkan adopsi QRIS di seluruh kawasan.

Konektivitas sistem pembayaran yang kuat di ASEAN akan memberikan manfaat yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di kawasan ini. Dalam era globalisasi, perdagangan lintas batas menjadi semakin penting, dan kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran memainkan peran sentral dalam memfasilitasi pertumbuhan perdagangan. 

Dengan sistem pembayaran yang terhubung, pelaku usaha dapat melakukan transaksi lintas batas dengan lebih efisien, mengurangi biaya dan hambatan yang terkait dengan pembayaran internasional.

Selain itu, konektivitas sistem pembayaran yang lebih baik juga akan meningkatkan inklusi keuangan di kawasan ASEAN. Banyak penduduk di negara-negara ASEAN masih belum memiliki akses yang memadai ke layanan keuangan formal. 

Dengan adopsi teknologi pembayaran yang inovatif dan infrastruktur pembayaran yang terintegrasi, akses ke layanan keuangan dapat ditingkatkan di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. Hal ini akan membantu meningkatkan inklusi finansial di seluruh kawasan ASEAN, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam rangka mewujudkan ekonomi ASEAN yang lebih integratif, Bank Indonesia dan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya perlu terus bekerja sama dan saling mendukung. Kolaborasi dalam hal harmonisasi kebijakan, pengembangan infrastruktur, dan adopsi teknologi pembayaran inovatif akan menjadi kunci keberhasilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun