PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIYAH (AS)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN SEMARANG
TAHUN 2022
Jl.Ki Mangunsarkoro No.17 semarang Telp/Fax.024-8453693
AbstrakÂ
Pesantren (atau pesantrian) adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.
Dalam penelitian ini penulis mengambil judul tentang " Landasan-landasan Institusional pondok pesantren Bali bina insani Tabanan Bali " dengan rumusan masalahnya: Apa nilai-nilai dasar pondok pesantren Bali bina insani dan bagaimana visi, misi dan strategi pondok pesantren Bali bina insani. Dari hal itu penulis dapat menyimpulkan bahwa pentingnya landasan landasan institusional ini memiliki tujuan yakni (1)Menguasai bekal-bekal dasar keulamaan / kecendikiaan, kepemimpinan dan keguruan,(2)Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan bekal-bekal dasar tersebut sampai ke tingkat yang paling maksimal secara mandiri,(3) Siap mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat secara benar dan proporsional.
Pondok Pesantren ini sejak 2016 dinobatkan sebagai Pondok Pesantren Toleransi. Disebut demikian karena pondok ini diampu pengajar tidak hanya oleh guru yang beragama Islam, namun juga oleh guru beragama Hindu. Tidak hanya guru bahkan pegawai dan satpam pun di antaranya beragama Hindu. Pondok pesantren sebagai lembaga yang mendidik nilai-nilai keislaman, juga mengajarkan menghormati sesama dengan setara. Nilai toleransi di pondok pesantren ini tidak hanya berupa nilai yang hanya diajarkan di buku teks berupa konsep saja, namun juga teraktualisasi dalam keseharian santri.
Keywords : Landasan, pondok pesantren , ToleransiÂ
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu kegiatan yang menjadi agenda rutin di setiap program studi Ahwal Syakhsiyah (AS). Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai program studi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, yang lain melalui kegiatan-kegiatan, seperti pengenalan atmosphere academic, tinjauan sistem akademis, kuliah umum, diskusi, peninjauan kepustakaan yang berkaitan dengan skripsi, dan budaya perkuliahan yang di lakukan dengan program studi yang sama di PTKAI yang lain.
PTKI yang menjadi pembanding adalah PTKI yang dianggap memiliki kredibilitas yang lebih baik, khususnya terhadap program studi yang bersangkutan. Hal ini dapat di nilai dari lama berdirinya program studi yang bersangkutan, kualitas lulusan (alumni), sarana dan prasarana perkuliahan, dan memiliki jaringan (link) yang baik sehingga memungkinkan alumninya untuk dapat di terima di dunia kerja.
Sebagai program studi yang ingin terus berinovasi, tentu saja Program Studi Ahwal Syakhsiyah (AS) di SETIA WS masih memerlukan pembenahan diri, dan masih memerlukan acuan terhadap komponen-komponennya. Untuk itu, SETIA WS mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sekaligus bersilaturrahim ke PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANIÂ
Agar mahasiswa mengetahuhi lebih mendalam mengenai kegiatan akademis di program studi yang bersangkutan, serta sarana prasarana yang dibutuhkan mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar, membantu mahasiswa dan dosen mengenai sistematika dan acuan penulisan skripsi secara langsung mengenai tinjauan kepustakaan, mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan perkuliahan melalui kuliah umum, diskusi dan pengenalan kegiatan kampus lainnya. Hal ini nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas alumni dan akreditasi program studi yang berpatok pada hal-hal di atas. Pesatnya persaingan kerja dan kebutuhan tenaga kerja mayoritas di lihat dari akreditasi program studi yang bersangkutan tersebut, sehingga dapat di simpulkan KKL dapat membantu mepercepat proses tersebut.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian pendekatan kualitatif dengan karakteristik (a) penelitian kualitatif menggunakan latar alami (natural setting) sebagai sumber data langsung dan peneliti sendiri merupakan instrumen kunci, sedangkan instrumen lain sebagai instrumen penunjang; (b) penelitian kualitatif bersifat deskripstif, data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata dan gambargambar.
Lokasi penelitian yang dipilih didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dari segi kemenarikan, keunikan dan kegayutan bahwa karakteristik pesantren di Indonesia terbagi menjadi tiga bentuk,
Pertama, pesantren yang cara pendidikan dan pengajarannya menggunakan metode sorogan atau bandongan, yaitu seorang kyai mengajarkan santri-santrinya berdasarkan kitab-kitab klasik yang ditulis dalam bahasa Arab, oleh ulama' abad pertengahan dengan sistem terjemahan. Umumnya pondok pesantren semacam ini "steril" dari ilmu pengetahuan umum biasa disebut dengan nama pesantren salaf. Kedua Pesantren disamping mempertahankan sistem pendidikan dan pengajaran sebagaimana tersebut diatas, juga memasukkan pendidikan umum SD,SMP, SMA, SMK, atau memasukkan sistem madrasah seperti MI, MTs, MA ke pesantren. Ketiga pesantren didalam sistem pendidikan dan pengajarannya mengintegrasikan sistem madrasah ke dalam pesantren dengan segala jiwa, nilai dan atribut-atribut lainnya, dan pengajarannya memakai sistem klasikal ditambah dengan disiplin yang ketat dalam asrama atau santri di wajibkan berdiam di asrama.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka di ambil rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana sejarah singkat berdirinya Pondok pesantren Bali bina insani Â
Apa Landasan-landasan Institusional pondok pesantren Bali bina insani?Â
Bagaimana visi, misi dan strategi pondok pesantren Bali bina insani?Â
TUJUAN PENULISAN
Mengetahui sejarah singkat berdirinya pondok pesantren Bali bina insani
Mengetahui Landasan-landasan Institusional pondok pesantren Bali bina insani
Mengetahui visi,misi dan strategi pondok pesantrenÂ
PEMBAHASAN
Profil dan Riwayat singkat pondok pesantren Bali bina insaniÂ
Profil pondok pesantren Bali bina insani
Pondok Pesantren Bali Bina Insani yang berlokasi di Jln. Raya Timpang, desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali.
berdiri tanggal 27 Oktober 1991 di bawah Yayasan La Royba.
Telp. 0361.8944007
E-mail : pontrenbalibinainsani@gmail.com, yusaba2011@gmail.co
Website http://www.pesantrenbali.com
Riwayat singkat pondok pesantren bali bina insaniÂ
Cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Bali Bina Insani tanggal 27 Oktober 1996 adalah berawal dari pendirian Pondok Yatama tanggal 27 Oktober 1991. Sejak pemuda bernama Ketut Imaduddin Djamal masuk di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathon Seloong Lombok Timur tahun 1968, jiwa pondok pesantren mulai tersemai. Hal ini lebih terasa sejak belajar di Pondok Pesantren Assyafi`iyah Jakarta tahun 1977 dan sering silaturahmi ke Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Setelah menyelesaikan kuliah di Fakultas Syari`ah Syarif Hidayatullah tahun1983 dan mulai bertugas di Pengadilan Agama Denpasar tahun 1984, suatu saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang Sumbawa. Saat itulah betul-betul tersentuh dengan kehidupan pondok pesantren yang terasa damai, sederhana dan sangat bersahabat.
Ketika keberadaan dan keadaan Umat Islam di Bali mulai banyak tahu melalui ceramah dan kutbah-kutbah serta kunjungan sosial, dimana kondisinya jauh dari harapan, jumlahnya hanya 6,17%, ekonomi memprihatinkan, bertempat tinggal di pesisir pantai / pedalaman, pendidikan jauh terbelakang dan belum ada pondok pesantren yang refresentatif. Keinginan mendirikan Pondok Pesantren di Denpasar dengan latar belakang di atas terbentur tidak adanya lahan, sehingga keinginan menggebu ini dimulai di Desa Pegayaman dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Iman pada tanggal 24 Oktober 1988 di atas tanah wakaf Bapak Said Djamaludin seluas 5000 m2 dan diresmikan oleh Bapak H. Habib Adnan Ketua MUI Bali. Pondok pesantren ini kurang berkembang meskipun berada pada miliu yang 100% beragama Islam, karena daerahnya terisolir, jauh dari perkotaan dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti penting pendidikan. Kondisi ini tidak menyurutkan tekad untuk mencarikan solusi terhadap problem umat di atas melalui lembaga pendidikan pondok pesantren.
Dari Bapak H. Isfan Fajar Satrio, putra Wakil Presiden, Bapak Tri Sutrisno. Satu ruangan dari Rotary Club Nusa Dua. Dapur umum dari Ibu Hj. Siti Hardianti Indra Rukmana, putri presiden RI Bapak H. Soeharto. Kebutuhan mes dan tempat tinggal guru yang sudah berkeluarga dibangun oleh Ibu Hj. Ny. Soebechan Soekandar senilai Rp. 125.000.000. Bangunan lab MA senilai Rp. 80.000.000 serta ruang belajar MTs, dibantu oleh Departemen Agama.
Pembenahan pada kurikulum terimbangi dengan penugasan Ustad Yuli Saiful Bahri dkk. Dari Darunnajah, Ustadzah Darmawati dkk. Dari Al-Ikhlas, Ustad Anton dkk. Dari Al-Iman Gontor, Ustad Fauzi dkk. Dari Nahdlatul Wathan Pancor, Ustad Turoichan dkk dari Lirboyo dan lain lain. Mereka adalah sebagai pengasuh yang siap 24 jam membimbing dan mengajar para santriwan / santriwati dengan nilai-nilai agama khususnya bahasa Arab atau Inggris. Pendidik dari luar dengan merekrut guru-guru dari sekolah umum negeri sebagai tenaga honorer di MTs dan MA tanpa melihat ideologinya dengan tujuan agar pengalaman dan pencapaian kurikulum terdapat keseimbangan.
Ada ketertarikan tersendiri bagi tamu luar yang berkunjung ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani misalnya Prof. Dr. Azumardi Azra mantan rektor UIN Jakarta (1997) sangat respek terhadap 8 orang guru non muslim yang mengajar di pondok ini, sebagai wujud Rahmatan Lil `Alamin, kata beliau. Begitu juga ANTV pernah meliput seluruh kegiatan dalam 24 jam. Karena ketertarikannya terhadap pelestarian kultur masyaraskat Bali di pondok diantaranya dengan melakukan pembahasan kitab Ta`limul Muta`allim dengan menggunakan bahasa Bali. Belum lagi konsep kesiapan tidak berbeda dalam perbedaan, sebagai wujud toleransi beragama, mengingat Pondok Pesanten Bali Bina Insani berada dalam miliu yang semua penduduk aslinya beragama Hindu.
Pengembangan pondok untuk memisahkan asrama putra dan asrama putri di lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak dikehendaki, memberikan rasa aman pada orang tua dan untuk memudahkan manajemen. Pelaksanaan program ini dilakukan pada tahun 2004 dengan membebaskan tanah seluas 12 are dengan harga Rp. 48.000.000 berlokasi tidak jauh dari asrama lama. Para donatur diantaranya Ibu Hj. Swanita Ning yang menyumbang sebesarRp. 14.000.000. Untuk pembangunan asramanya Departemen Pendidikan Nasional membantu sebesar Rp. 75.000.000.
Pada Oktober 2010 dengan terpisahnya asrama putra dan putri, iklim pendidikan semakin kondusif. Santri yang berasal hampir dari seluruh wilayah Indonesia semakin meronakan pendidikan. Dari Aceh hingga Papua sudah pernah mengirimkan kadernya di Bali Bina Insani. Periode tahun pelajaran 2010-2011 ini adalah terdiri dari santri yang berasal dari Jawa Barat, Madura, Ujung Pandang, Flores, Kupang, Lombok Jawa Timur dan tentu saja seluruh wilayah pulau Bali.
Pondok Pesantren Bali Bina Insani terletak di Desa Meliling Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan (11 km barat Kota Tabanan, + 32 km dari kota Denpasar). Pondok Pesantren ini berdiri di areal seluas 5700m2, dan berada di tengah-tengah masyarakat Hindu yang taat melaksanakan ajaran-ajaran agamanya.
Keberadaan Pondok telah diterima dengan baik oleh masyarakat setempat karena beberapa faktor, diantaranya faktor kesejarahan, yang tidak pernah melahirkan komplik etnis dan agamis serta faktor toleransi (tasammuh), kebersamaan dan kesetaraan (musawwah).
Para santri dan santriwati mayoritas berasal dari Propinsi Bali, tapi ada juga dari Propinsi-Propinsi lain di Indonesia, seperti dari Sumatera, Jawa, Lombok, NTT dan dulu banyak berasal dari Timtim.
KOMITMEN LEMBAGA
KEIKHLASAN, LOYALITAS, INTEGRITAS DAN PENGABDIANÂ
MOTTO
 BERIBADAH YANG KHUSUK
BEKERJA YANG GIATÂ
BELAJAR YANG TEKUNÂ
BERGAUL YANG SANTUN
LANDASAN-LANDASAN INSTITUSIONAL PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANIÂ
Landasan--landasan Institusional / kelembagaan di PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI mencakup 4 unsur utama, yaitu nilai-nilai Dasar, Visi, Misi dan Strategi serta Orientasi dan Falsafah atau moto-moto Pendidikan.
A. Nilai-nilai Dasar Pondok Pesantren Bali Bina InsaniÂ
1.      Keislaman
a.       Aqidah, Syari'ah dan akhlaq Islam.
b.      Tradisi keilmuan dan kehikmahan yang berkembang di kalangan kaum Muslimin, terutama pada zaman keemasan Islam.
2.      Keindonesiaan
a.       Pancasila dan UUD 1945 - NKRI (Konstitusi Negara yang berlaku).
b.      Undang-undang No. 20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c.       Undang-undang lainnya yang terkait.
3.      Kepesantrenan
a.       Panca jiwa pondok pesantren (keihklasan, kesederhanaan, ikhwah Islamiyah, kemandirian dan kebebasan yang positif).
b.      Sunnah-sunnah dan Tradisi-tradisi pesantren yang positif.
c.       Falsafah " Belajar untuk Ibadah " ( ilmu Nafi' dan Al-Hikmah).
4.      Kejuangan
a.       Falsafah " Al-Jihad, Al-Mujahadah dan Al-Ijtihad".
b.      Falsafah " Meraih Prestasi Paling Maksimal, Pengabdian yang Terbaik, Pengorbanan Tanpa Pamrih".
c.       Perjuangan menuju "izzil Islam wal muslimin" sebagai "Rahmatan lil-'Alamin".
d.      Klip "Keikhlasan, Loyalitas, Integritas, Pengabdian".
B. Tujuan Institusional Pondok Pesantren Bali Bina InsaniÂ
Secara umum,tujuan pendidikan di PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan Tujuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan penekanan khusus pada upaya mempersiapkan santri / alumni untuk:
Menguasai bekal-bekal dasar keulamaan / kecendikiaan, kepemimpinan dan keguruan.
Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan bekal-bekal dasar tersebut sampai ke tingkat yang paling maksimal secara mandiri.
Siap mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat secara benar dan proporsional.
Tujuan institusional tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk "Tujuan Kurikuler", yaitu tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam setiap bidang edukasi, serta "Tujuan Intruksional atau Edukasional", yaitu tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam setiap Pokok Bahasan / Judul / Tema yang ada di dalam masing-masing Bidang Edukasi.
C.VISI, MISI DAN STRATEGI PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
1. Visi lembaga
Menjadikan Pondok Pesantren sebagai sumber ilmu pengetahuan, keterampilan dan peradaban dalam rangka mengabdi pada agama, bangsa dan negara.
2. Misi LembagaÂ
Membentuk SDM yang unggul, berkualitas, berbudi luhur, berbadan sehat dan berpengetahuan luas.
Mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil `Alamin dalam berbagai aktivitas pengabdian kemasyarakatan.
Bersahabat dengan semua umat tanpa melihat sekat baik etnis, geografis dan ideologis.
Menyiapkan warga negara yang berkepribadian Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Â
Seluruh proses pendidikan di Pondok Pesantren Bali Bina Insani dan instrument-instrumennya direncanakan dalam satu pola perencanaan (strategi) yang cermat, teRp.adu dan komprehensif, berdasarkan riset, evaluasi, dan masukan-masukan dari berbagai pihak. Rencana Strategis (Renstra) ini disusun setiap tahun dan disosialisasikan secara luas kepada para guru dan santri.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian diatas dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa Landasan-landasan Institusional mencakup beberapa unsur utama yaitu Nilai-nilai dasar, visi , Misi dan strategi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Bali Bina InsaniÂ
Berdasarkan penyajian di atas dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa pengembangan kajian keislaman (pembelajaran mengenai Aqidah, Akhlak dan Ibadah) yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Bali Bina Insani di lingkungan masyarakat Hindu, yakni layaknya pondok pesantren lainnya yang menuangkan atau memberi pengajaran seputar kajian keislaman yang dikemas dalam perogram-perogram seperti Madrasah Diniyah, sekolah formal, Majelis Ta'limdll. Kegiatan yang berlangsung di dalam lingkungan Pondok Pesantren Bali Bina Insani.
Pondok Pesantren ini sejak 2016 dinobatkan sebagai Pondok Pesantren Toleransi. Disebut demikian karena pondok ini diampu pengajar tidak hanya oleh guru yang beragama Islam, namun juga oleh guru beragama Hindu. Tidak hanya guru bahkan pegawai dan satpam pun di antaranya beragama Hindu. Pondok pesantren sebagai lembaga yang mendidik nilai-nilai keislaman, juga mengajarkan menghormati sesama dengan setara. Nilai toleransi di pondok pesantren ini tidak hanya berupa nilai yang hanya diajarkan di buku teks berupa konsep saja, namun juga teraktualisasi dalam keseharian santri.
Kata Penutup
Demikian laporan kegiatan KKL kami Program Studi Ahwal Syakhsiyah (AS) yang telah kami selesaikan. Tentu dalam hal ini masih ada kekurangan dari kami dalam kegiatan tersebut. Kami akan menerima saran dan kritik dari semua pihak demi terwujudnya kegiatan-kegiatan KKL yang lebih baik kedepannya nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Endekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata Tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat dialami Lihat dalam Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), 3.
 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 34.
 Mastuhu. "Pesantren dan Ulama Masa Datang", Jurnal Pesantren, Edisi No. 1, Vol. III, 1986
 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta : Pustaka LP3ES., 2011.
5 Rekomendasi Pondok Pesantren di Jawa Timur" Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-09-28.
Sudjono Prasodjo, Profil Pesantren, (Jakarta: LP3S, 1982), hlm. 6
http://yayasanlaroyba.blogspot.com/2011/11/profil-pondok-pesantren-bali-bina.html (Diakses pada 9 maret 2018)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI